Penambahan kasus positif Covid-19 dalam beberapa hari terakhir cenderung naik, rata – rata di atas 5 ribu orang. Kenaikan terjadi sejak 20 Mei 2021setelah ada penambahan kasus baru sebanyak 5.797 orang.
Penambahan angka di atas ribu orang setiap harinya terus berlanjut. Bahkan, Kamis (27/05/2021), terjadi lonjakan. Jumlah warga yang terpapar Covid- 19 bertambah menjadi 6.278 orang.
Angka ini bisa saja akan terus bertambah, jika disiplin prokes terus menurun, ditambah lagi testing dan tracing kian diperluas dan diperketat, termasuk kepada warga pemudik. Maknanya lonjakan kasus masih bisa terjadi di kemudian hari.
Sejalan dengan itu, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono memprediksi laju peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia pasca libur lebaran akan mencapai puncaknya pada pertengahan bulan Juni 2021.
Mengapa? Jawabnya seperti dikatakan Wamenkes berdasarkan kepada liburan – liburan sebelumnya seperti 1 Muharam dan Natal Tahun Baru.
Puncak kasus akan teramati kira – kira 6-7 minggu setelah puncak mobilitas penduduk.
Jika puncak mobilitas penduduk terjadi di pertengahan Mei, dapat diduga puncak kasus dapat teramati mulai pertengahan Juni hingga akhir Juni 2021. Ini, dengan catatan, jika polanya sama dan sesuai dengan liburan – liburan sebelumnya.
Boleh jadi terdapat penyimpangan mengingat puncak mudik dan balik lebaran tidak sama seperti liburan Natal dan Tahun Baru. Pada libur Nataru dan liburan sebelumnya, puncak mobilitas dilakukan serentak, hampir pada saat bersamaan baik sebelum dan sesudah pulang liburan.
Boleh jadi berbeda dengan masa lebaran sekarang ini. Karena adanya pembatasan – pembatasan, peniadaan mudik yang diperpanjang, arus mudik dan balik lebaran dilakukan secara bertahap.
Setidaknya ada 2 tahapan. Puncak arus mudik terjadi sebelum larangan mudik ( 6-17 Mei 2021) dan saat terjadinya larangan mudik bagi mereka yang memiliki persyaratan khusus. Begitu pun arus balik. Setelah berakhirnya larangan mudik, dan setelah peniadaan mudik, setelah 24 Mei 2021.
Mengacu kepada asumsi ini, dapat diprediksi puncak penularan kasus dapat teramati lebih lama lagi, hingga bulan Juli, jika mengacu kepada prediksi 6-7 minggu setelah puncak mobilitas penduduk terkait lebaran.
Yang pasti tren kenaikan kasus baru seperti disampaikan Jubir Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito, terjadi sepekan setelah lebaran , yaitu sekitar 32,1 persen dalam sepekan terakhir.