Wabup Serang Berharap Masjid Dimanfaatkan Secara Optimal Jadi Kiblat Peradaban Islam

Kamis 27 Mei 2021, 16:11 WIB
Wakil Bupati Serang, Pandji Tirtayasa saat memberikan sambutan peresmian Masjid Jami Nurul Arafah. (ist)

Wakil Bupati Serang, Pandji Tirtayasa saat memberikan sambutan peresmian Masjid Jami Nurul Arafah. (ist)

SERANG, POSKOTA.CO.ID - Wakil Bupati (Wabup) Serang, Pandji Tirtayasa berharap masjid harus dimanfaatkan secara optimal bukan hanya untuk sarana ibadah, tetapi menjadi kiblat peradaban Islam di masyarakat.

"Tentunya saya berharap, mari kita optimalkan fungsi masjid selain menjadi kebanggaan, tetapi juga berfungsi secara optimal untuk kiblat peradaban islam di masyarakat," ujar Pandji saat meresmikan Masjid Jami Nurul Arafah di Kampung Gedong, Desa Bojonegara, Kecamatan Bojonegara, Kamis (27/5/2021).

Dengan selesainya pembangunan masjid, Pandji mengapresiasi atas kinerja kepanitiaan. "Ini kontribusi yang luar biasa untuk tumbuh dan berkembangnya syiar islam di Kecamatan Bojonegara," katanya.

Wakil Bupati Serang dua periode ini tak henti mengapresiasi khusus untuk pembangunan masjid tersebut. "Ini merupakan hal yang luar biasa, masjid yang demikian mewah menjadi kebanggaan warga. Tetapi, bukan hanya sekedar bangga karena mewahnya, tetapi kita harus bangga mampu memakmurkan masjid ini," ungkap Pandji. 

Lebih jelasnya, mampu membuktikan bahwa masjid bukan hanya sekedar tempat ibadah tetapi menjadi kiblat peradaban islam juga menjadi tempat musyarawah berbagai persoalan dan tempat menimba ilmu.

"Karena masjid sejak dulu fungsinya pusat menimba ilmu juga, pengajian-pengajian, syiar islam disini di kembangkan. Juga tempat musyawarah persoalan sosial maupun ekonomi," terangnya.

Karena apa, sambung Pandji, dengan musyawarah di masjid suasana akan menjadi sejuk. "Tidak akan ada emosional, ini rumah Tuhan. Akan hilang perasaan emosionalnya jika musyawarah di masjid," paparnya.

Diketahui, pembangunan Masjid Jami Nurul Arafah merupakan hasil swadaya masyarakat. Meski adanya sumbangan pihak non muslim, menurut Pandji itu bentuk toleransi yang baik di Kecamatan Bojonegara.

"Meski non islam tapi toleran terhadap kehidupan di masyarakat. Masyarakat Bojonegra kalau bicara toleransi sejak dulu makanya ada. Itu karena ada hubungan keakraban dengan tokoh masyarakat, itulah bentuk toleransi yang luar biasa," tutur Pandji.

Hadir juga pada peresmian tersebut, Tokoh Masyarakat Banten  yang juga Ketua Umum Pengurus Besar Mathla’ul Anwar, Embay Mulya Syarif, Anggota DPRD Provinsi Banten, Muchsinin, tokoh masyrakat dan tokoh agama, dan Camat Bojonegara serta ratusan masyarakat. (kontributor banten/rahmat haryono)

Berita Terkait
News Update