ADVERTISEMENT

Hormon Estrogen Seimbang, Terhindar dari Diabetes dan Menopause Dini

Kamis, 27 Mei 2021 12:17 WIB

Share
Konsultan Endokrin dan Fertility Rumah Sakit Umum (RSU) Bunda Jakarta, Dr. dr. Kanadi Sumapraja, Sp.OG-KFER, M.Sc. (foto: poskota/cr07)
Konsultan Endokrin dan Fertility Rumah Sakit Umum (RSU) Bunda Jakarta, Dr. dr. Kanadi Sumapraja, Sp.OG-KFER, M.Sc. (foto: poskota/cr07)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Konsultan Endokrin dan Fertility Rumah Sakit Umum (RSU) Bunda Jakarta, Dr. dr. Kanadi Sumapraja mengatakan hormon estrogen diproduksi baik laki-laki maupun perempuan. Namun pada perempuan, tingkat produksinya jauh lebih tinggi.

Secara general, kesehatan tubuh perempuan dipengaruhi akan adanya hormon estrogen. Beberapa peran hormon estrogen antara lain memengaruhi perubahan fisik dan mengatur pembentukan tulang.

Selain itu, menjaga kestabilan suhu tubuh, memengaruhi daya ingat dan siklus menstruasi. Adapun yang terakhir yakni mengatur kadar kolesterol tubuh.

"Hormon estrogen akan melindungi pembuluh darah sehingga tidak terjadi penyumbatan darah, mencegah munculnya kolesterol jahat dan masih banyak lagi," kata Dr. dr. Kanadi Sumapraja dalam acara soft launching layanan Endocrine Center RSU Bunda, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (26/5/2021).

Oleh karena itu, tak heran kalau jarang ditemui kasus perempuan yang memiliki masalah kolesterol jahat. Pasalnya produksi hormon estrogen yang tinggi akan mempertahankan kolesterol baik dan menyingkirkan kolesterol jahat. 

"Juga kelainan-kelainan metabolik, seperti diabetes jarang sekali. Sepanjang hormon estrogennya masih baik," terangnya.

Lain halnya dengan perempuan yang memiliki hormon estrogen rendah. Perempuan dengan hormon estrogen rendah biasanya rentan memiliki masalah kesehatan. 

"Mulai dari masalah jantung, pembuluh darah hingga metabolik juga meningkat," jelas dr. Kanadi. 

Adapun faktor yang dapat membuat produksi hormon estrogen rendah, di antaranya kelainan genetik, riwayat masalah hormonal, atau penyakit tertentu.

Rendah atau tidak seimbangnya produksi hormon estrogen biasanya ditandai dengan menopause.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT