Nyesek Kena Denda Rp20 Juta, Suami Selingkuhan Digebuki

Selasa 25 Mei 2021, 07:30 WIB
Karikatur Nah Ini Dia: Nyesek Kena Denda Rp20 Juta Suami Selingkuhan Digebuki. (kartunis: poskota/ucha)

Karikatur Nah Ini Dia: Nyesek Kena Denda Rp20 Juta Suami Selingkuhan Digebuki. (kartunis: poskota/ucha)

ZAMAN lagi susah begini, didenda Rp20 juta gara-gara demeni bini orang, nyesek banget perasaan Maryo (47), warga Jombang (Jatim) ini. Yang benar saja, baru sekali kok didenda Kadus sebanyak itu. Saking jengkelnya, Parjono (40), suami selingkuhannya langsung digetok besi sampai babak belur.

Dalam masa pandemi corona begini, perekomian jadi lesu, cari uang tidak
gampang. Bagi orang kecil, untuk kebutuhan mengisi perut saja susahnya minta ampun. Tapi ironisnya, untuk kebutuhan di bawah perut tetap saja marak. Buktinya ketika rakyat susah cari uang, praktisi mesum tetap marak. Paling ironis, sementara rakyat diminta jagak jarak minimal 1,5 meter, mereka malah adu puser dengan jarak nol meter.

Tapi praktisi mesum paling nyesek adalah Maryo, warga Banjardowo, Kabupaten
Jombang. Dia mengencani Ratih (35), bini Parjono baru sekali, ketika digerebek dan
disidang Pak Kadus, kok dendanya sampai Rp20 juta. Pak Kadus ini benar-benar tega
pada warga sendiri. Memangnya duit segitu gampang nyarinya, sehingga dipaksakan
menjadi sebuah ketentuan untuk mengatur rakyatnya.

Sebetulnya keluhan dan gerutu Maryo ini bisa dibalik, zaman Covid-19 begini kok
ya begituan dengan bini orang, memangnya nggak punya bini sendiri? Adapun denda
sengaja setinggi mungkin, agar para pelakunya mikir panjang sebelum berbuat. Allah Swt pun banyak mengayatkan dalam Quran, afala takkilun (apakah kamu tak berakal)?

Tapi bagaimana lagi ya, setan selalu membujuk dan menggosoki agar mendaya
gunakan seoptimal mungkin atas Ny. Parjono yang seksi menggiurkan itu. Sayang kan
barang sebagus itu jarang dipakai, ibarat wastra lungsed ing sampiran. “Aku sendiri kalau bukan setan, sudah tak sikat kemarin-kemarin.” Kata si setan dalam bujukan mautnya.

Ratih ini memang cantik, seperti Dewi Ratih bidadari istri Betara Kamajaya.
Sayangnya si suami malah seperti kama wurung karena jarang memuaskan istrinya. Maka ketika Maryo yang petani tanpa dasi ini mencoba menggodanya, langsung ditanggapi dengan gegap gempita. Hanya perlu diplomasi politik beberapa hari, habis itu langsung naik ranjang asmara.

Tapi sial, baru sekali-sekalinya menggauli Ny. Ratih, tahu-tahu dipergoki warga.
Tantu saja langsung digerebek dan disidangkan oleh Pak Kadus. Setelah dapat masukan dari suami Ratih, Kadus lalu memberikan hukuman berupa denda Rp20 juta ditanggung renteng. Bagi Maryo sebetulnya berat, tapi ketimbang masuk penjara terpaksa dibayar juga meski harus jual padi berkwintal-kwintal.

Meski denda sudah dibayar tunai, bini di rumah sering menyindir-nyindir, “Wong sayur lodeh di rumah selalu tersedia, kok yak-yakan cari rendang yang mahal.” Hal ini benar-benar membuat Maryo sering marah, terutama pada Parjono yang terlalu mengomersialkan istrinya. Mestinya kan dia tak usah menyetujui idenya Pak Kadus.

Karena itulah, ketika ketemu Parjono di pinggir sawah belum lama ini, emosinya
langsung bangkit. Potongan pagar besi sepanjang 60 Cm langsung diambil dan digetokkan ke kepala dan badan suami Ratih ini berulangkali. Keruan saja Parjono masuk Rumah Sakit sementara Maryo ditangkap polisi.

Benar kata istrinya, “sayur lodeh” itu makin lama kan makin lezat. (gts)

Berita Terkait

News Update