ADVERTISEMENT

Laba Bersih PLN di Masa Pandemi Covid-19 Naik Signifikan 

Selasa, 25 Mei 2021 11:55 WIB

Share
PLN menyiapkan keandalan pasokan listrik jangka panjang Blok Rokan. (foto: ist)
PLN menyiapkan keandalan pasokan listrik jangka panjang Blok Rokan. (foto: ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kinerja keuangan PLN meningkat signifikan di tengah masa pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Laba bersih tahun 2020 naik 38,6% dibandingkan tahun sebelumnya. 

Hal ini berkat efisiensi di sisi teknis dan operasional serta inovasi-inovasi melalui Program Transformasi PLN yang dijalankan sejak April 2020 lalu,

Pada tahun 2020, PLN berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp5,9 Triliun. Posisi ini naik Rp1,6 Triliun dibandingkan perolehan laba bersih tahun 2019 sebesar Rp4,3 Triliun.

Laporan keuangan tahun 2020 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (PwC Indonesia) dengan Opini Tanpa Modifikasian dan dirilis pada tanggal 24 Mei 2021, menunjukkan kenaikan tersebut. 

Laba bersih PLN tahun 2020 tersebut dapat bertambah sebesar Rp 13,6 Triliun, apabila tidak mempertimbangkan pencatatan unrealised loss selisih kurs sebesar Rp7,7 Triliun, serta tambahan pengakuan pendapatan dari penyambungan pelanggan sebesar Rp5,9 Triliun, jika pencatatannya dilakukan sama seperti tahun 2019 yang belum menerapkan PSAK 72. 

Program Transformasi yang berjalan sejak tahun lalu telah memperkuat daya tahan PLN di situasi pandemi, bahkan dapat membukukan peningkatan laba bersihnya.

Meskipun sebagian besar bisnis tengah menghadapi pandemi Covid-19 yang juga menyebabkan perekonomian nasional menurun, PLN berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp345,4 Triliun.

Dari jumlah tersebut, pendapatan penjualan tenaga listrik mencapai Rp274,9 Triliun, termasuk didalamnya subsidi stimulus Covid-19 sebesar Rp13,8 Triliun membantu 33 juta pelanggan. Selain itu terdapat pendapatan subsidi sebesar Rp48,0 Triliun yang menjangkau 37 juta pelanggan dan kompensasi Rp17,9 Triliun untuk 42 juta pelanggan. 

“Pencapaian ini merupakan hasil dari Transformasi PLN, yang berfokus pada peningkatan pendapatan dan menurunkan biaya pokok penyediaan, serta peningkatan layanan.

Korporasi beralih dari strategi supply driven ke demand driven, inovasi-inovasi menciptakan kebutuhan dari pelanggan baru dan eksisting, dan digitalisasi untuk menekan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) Listrik,” tambah Zulkifli. 

Halaman

ADVERTISEMENT

Editor: Guruh Nara Persada
Contributor: -
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT