BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Kecamatan Kota Bekasi saling bergantian menempati urutan tertinggi dengan angka kasus aktif Covid-19 terbanyak.
Menurut data yang dirilis Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Kota Bekasi, per 21 Mei 2021, kasus aktif Covid-19 paling banyak berada di Kecamatan Bekasi Timur (44 kasus) disusul Kecamatan Pondok Melati (34 kasus), dan Kecamatan Medan Satria (32 kasus).
Hal ini berbeda dari sebelumnya, sebab per 14 Mei lalu, Kecamatan Bekasi Barat (32 kasus), Bekasi Selatan (28 kasus), dan Jati Sampurna (24 kasus) sehingga menjadi tiga kecamatan dengan kasus aktif Covid-19 tertinggi di Kota Bekasi.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Dezy Syukrawati menyampaikan perubahan kasus aktif di tingkat Kecamatan itu terjadi karena faktor tingkat kepatuhan masyarakat di setiap kecamatan belum optimal.
Jika memang kepatuhan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatannya tinggi, maka kemungkinan kasus aktif Covid-19 di kecamatan tersebut juga rendah.
"Ya sebenarnya gini, kembali lagi kembali (tingkat) kepatuhan. Jadi kepatuhan itu dari sebuah wilayah oleh masyarakatnya itu seperti apa," jelasnya kepada awak media saat ditemui di Kantor Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Senin (24/5/2021).
Selain itu, tingkat pergerakan masyarakat juga jadi faktor terjadinya perubahan kasus aktif Covid-19. Semakin banyak melakukan pergerakan dari satu wilayah ke wilayah lain maka bisa saja penularan Covid-19 terjadi sehingga turut meningkatkan kasus aktif Covid-19 di wilayah kecamatan tersebut.
"Kemudian pergerakan, kita itu Kota Bekasi banyak daerah-daerah yang memang jadi lintasan. Orang mau ke mana-mana lewat kita (Kota Bekasi) kebanyakan. Artinya efek dari pergerakan orang itu ya berefek (juga) buat kita," tuturnya.
Oleh sebab itu, dia mengimbau agar masyarakat tidak terlalu banyak melakukan pergerakan di tengah wabah Covid-19 ini. Hal tersebut dilakukan guna memutus rantai penularan virus mematikan itu.
"Kita imbau masyarakat agar tetap waspada dan taat lah sama pergerakan Covid-19 ini, kalau enggak penting-penting banget, jangan melakukan kegiatan pergerakan yang mengakibatkan terjadinya penyebaran kasus," ungkapnya. (cr02)