Diguyur Hujan Lebat, Permukiman Kampung Melayu Kembali Terendam Banjir

Selasa 25 Mei 2021, 10:02 WIB
Permukiman warga di Kebon Pala, Jatinegara, yang kembali diterjang banjir. (ifand)

Permukiman warga di Kebon Pala, Jatinegara, yang kembali diterjang banjir. (ifand)

JATINEGARA, POSKOTA.CO.ID - Permukiman warga di Kebon Pala, Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, kembali terendam banjir luapan kali Ciliwung, Selasa (25/5/2021). Air setinggi 1,2 meter yang menenggelamkan rumah-rumah warga di dua RW itu pun sudah keenam kalinya terjadi selama bulan Mei 2021 ini.

Ketua RT 13/04 Sanusi mengatakan, banjir merendam permukiman warga sejak Senin (24/5/2021) malam sekitar pukul 22.00. Dan air pun terus naik menjelang dinihari hingga puncaknya terjadi saat subuh mencapai ketinggian 1,2 meter.

"Kalau selama bulan ini sudah keenam kalinya kebanjiran. Termasuk rumah panggung yang baru dibangun ini ikut kebanjiran. Tapi enggak sampai ada yang mengungsi," katanya, Selasa (25/5/2021). 

Dimana sebelumnya, banjir terjadi pada Minggu (9/5) dengan ketinggian air berkisar satu meter, lalu pada Senin (17/5/2021) dengan ketinggian air berkisar 2 meter imbas hujan deras yang mengguyur.

Meski kerap menjadi korban banjir namun tak ada satupun warga yang mengungsi dan memilih tetap bertahan di rumah masing-masing.

"Bertahan di lantai dua, barang-barang juga sudah dipindahkan ke tempat lebih tinggi biar enggak rusak. Kalau bantuan makanan sih sampai sekarang enggak ada ya," ujarnya. 

Sementara itu, Sanya (39) salah satu warga menuturkan, lama waktu banjir yang merendam permukiman warga RW 04 dan RW 05 tergantung pada cuaca, bila hujan deras kembali mengguyur maka butuh waktu lama hingga surut. Dan ketika banjir surut lah yang membuat warga harus bekerja ekstra untuk membersihkan lumpur.

"Karena semalam Jakarta juga hujan deras jadi air naiknya cepat. Mudah-mudahan hari ini enggak hujan lagi jadi air cepat surut dan warga bisa bersih-bersih rumah," tuturnya.

Atas kondisi ini, kata Sanya, ia berharap segera ada perubahan dalam mengatasi banjir yang kerap terjadi. Pasalnya, saking seringnya air datang, banyak warga juga sudah cukup malas membersihkan tumpukan lumpur yang tersisa.

"Kalau dulu kan musim hujan sudah ketahuan, nah sekarang sebentar-sebentar hujan. Jadi ya lemas juga," tukasnya. (ifand)

Berita Terkait
News Update