Antisipasi Hadapi Potensi Gempa Megathrust di Selat Sunda, BMKG Gelar Sekolah Lapang Geofisika

Selasa 25 Mei 2021, 16:55 WIB
Kepala BMKG Prof. Ir. Dwikorita Karnawati membuka SLG di Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak. (foto: ist)

Kepala BMKG Prof. Ir. Dwikorita Karnawati membuka SLG di Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak. (foto: ist)

LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Geofisika Klas I Tangerang mengadakan kegiatan Sekolah Lapang Geofisika (SLG) di Desa Panggarangan Kecamatan Panggarangan Kabupaten Lebak pada 24-25 Mei 2021.

SLG itu dibuka secara langsung oleh Kepala BMKG Prof. Ir. Dwikorita Karnawati dan jajarannya di Kantor Desa Panggarangan, Kecamatan Panggaran, Lebak, Banten, Senin (24/5/2021) kemarin.

Kegiatan SLG diikuti oleh 43 peserta, adapun peserta kegiatan ini merupakan perwakilan dari unsur BPBD Kabupaten Lebak, Polsek, Koramil , Puskesmas, Camat, Kepala Desa, Taruna Siaga Bencana (Tagana), Kampung Siaga Bencana (KSB), Sekolah, PMI, Potensi SAR, Media, Pelaku Wisata (hotel), Pelaku Industri, dan Gugus Mitigasi Lebak Selatan.

Dalam sambutannya, Kepala BMKG menjelaskan, kegiatan SLG itu meliputi sesi paparan dan diskusi tentang potensi kegempaan dan tsunami di wilayah Banten, sistem dan produk peringatan dini tsunami BMKG, kesiapsiagaan menghadapi gempa bumi dan tsunami, peran media, masyarakat siaga tsunami IOC-UNESCO.

Serta sesi simulasi dalam ruang (Table Top Exercise - TTX) yang mensimulasikan terjadinya gempabumi M8,7 berpotensi tsunami bersumber dari megathrust Selat Sunda yang kemudian direspons oleh peserta SLG.

Selain itu dilakukan penyerahan dan pemasangan rambu arah evakuasi dari BMKG ke pemerintah daerah Kabupaten Lebak.

"Ini merupakan bagian dari ikhtiar kita untuk mempersiapkan dan melatih diri dalam mitigasi bencana terhadap potensi bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu," kata Prof. Ir. Dwikorita.

Selain kegiatan SLG, BMKG juga mengadakan BMKG Goes to School pada 27 Mei 2021 yang diikuti oleh sekolah-sekolah yang rawan terlanda bencana tsunami di pesisir selatan Lebak.

Ia melanjutkan, hal itu semua dilakukan dalam mempersiapkan mitigasi bencana salah satunya dengan membuat rencana aksi kedaruratan apabila terjadi bencana seperti bencana tsunami, dengan mempersiapkan sarana prasarana  jalur evakuasi dan titik kumpul yang aman bagi masyarakat dan juga menghimbau agar peringatan dini yang dikeluarkan BMKG agar direspon dengan cepat untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

"Tujuannya kita berkumpul di sini adalah untuk menyiapkan dan sebagai ikhtiar kita dalam melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia," ungkapnya.

Sementara itu, Wabup Lebak Ade Sumardi dalam sambutannya mengapresiasi dan mendukung penuh kegiatan SLG yang di gagas BMKG dan berharap kepada seluruh peserta SLG agar serius dalam menyerap pengetahuan yang disampaikan selama pelatihan sebagai dasar pengetahuan bagaimana mempersiapkan segala hal  ketika terjadi bencana sebagai upaya menyelamatkan masyarakat.

Berita Terkait
News Update