PEGEL linu, masuk angin,cape luar biasa. Itu adalah di antara sisa-sisa lebaran. Tentu saja bagi mereka yang punya gerakan dan mobilitas luar biasa, sejak puasa sampai Lebaran tiba. Waktu bergerak, mengejar atau berburu kebutuhan Lebaran termasuk keinginan mudik, kayaknya nggak terasa.
Sisa-sisa tenaga, dan harus dipulihkan kembali. Bisa dengan obat, vitamin atau jamu, bisa juga langsung urut atau akupuntur, terapi misalnya. Silakan saja, pilih saja yang biasa dan sering dilakukan, oke? Cape hilang, dan mudah-mudahan langsung sehat kembali.
Sisa apa lagi? Ya, tentu saja makanan berupa kue-kue, lauk pauk rendang, daging semur, daging dendeng? Kalau kue kering, wah masih banyak ya, karena tamu nggak terlalu banyak. Jadi, ya kue masih banyak kalau nggak dibilang utuh. Soalnya dalam kebiasaan Lebaran, orang di antara saudara, tetangga saling membagi. Nah, uniknya kan antara mereka saling memberi, diberi dan member. Jadi kue bolak balik, ya utuh kan?
Masih ada lagi sisa Lebaran? Masih banyak. Selain urusan rumah tangga, bersih-bersih juga soal ucapan Lebaran. Itu HP kayaknya penuh ucapan dari para sahabat, belum sempat dibalas. Padahal ada pantun yang berbunyi, empat kali empat enam belas, sempat nggak sempat harus dibalas. Apa boleh buat, balasan harus dilakukan sesegera mungkin, karena ini juga etika saling menghormati. Masa tinggal ngetul-ngetul layar HP saja nggak bisa? Kalau nggak dibalas, bakalan tahun depan nggak dapat ucapan lagi?
Apalagi, sisa-sisa lebaraan kemarin? O, iya kemarin pulang mudik pakai mobil sewaan, dan belum bayar. Ini juga harus sesegera mungkin, walau pun yang punya sewaan itu sahabat karib, tapi soal bisnis nggak ada saudaranya. Betul, apa betul?
Jangan lupa juga tuh, utang piutang buat modal Lebaran jangan sampai nggak diselesaikan. Itu sisa-sisa yang mau nggak mau harus dituntaskan. Kalau mau menghitung, itu ada barang elektronik,seperti laptop, HP masuk kantor gadai. Ada juga perhiasan gelang kalung yang biasa dipakai lebaran, tapi harus bersemayam di kamar gadai juga. Apa boleh buat.
Apalagi sisa-sisa Lebaran yang harus dituntaskan? Covid-19. Penyakit tersebut ternyata masih bercokol. Ayo, ramai-ramai kita ganyang, sampai nggak tersisa! (massoes)