Tepi Pluit: Sudahkan Kita Bangkit?

Minggu 23 Mei 2021, 07:00 WIB
Logo Tepi Pluit

Logo Tepi Pluit

BERPERILAKU luhur dengan selalu mengutamakan ke baikan bersama. Lebih ku rang itulah arti dari nama Boedi Oetomo (Budi Utomo). Pada tanggal 20 Mei 1908, R. Soetomo beserta Soeraji Tirtonegoro, Gunawan Mangoen koesoemo, RM Goembrek dan 5 pemuda lain nya mendirikan organisasi modern pertama Budi Utomo.

Kelahiran organisasi tersebut, yang tidak lepas dari peran penggagasnya yaitu Dr. Wa hidin Soedirohoesodo, merupakan tonggak sejarah kebangkitan nasional Indonesia dan menjadi pelopor berdirinya organisasi modern yang lain.

Budi Utomo didirikan dengan tujuan mencerdaskan bangsa, membangun karakter bangsa serta sumber daya manusia yang berbudaya dan tangguh secara sosial dan ekonomi tanpa membedakan gender, suku, ras dan agama.

Hal ini dirasa perlu agar masyarakat saat itu tidak mudah diadu-domba oleh penjajah kolonial. Dengan didirikannya Budi Utomo telah membangun rasa nasionalisme dalam diri para pemuda untuk bersatu melawan penjajahan masa itu melalui pendidikan dan kebudayaan.

Perjuangan para pemuda Budi Utomo saat itu masih sangat relevan dengan perjuangan kita saat ini. Walaupun bangsa Indonesia sudah merdeka hampir 76 tahun, secara tidak kita sadari penjajahan secara modern sedang kita alami. Penjajahan secara modern ini terjadi pada sektor ekonomi dan budaya.

Bahkan penjajahan dengan infiltrasi pemikiran pun secara tak kasat mata sedang terjadi. Untuk mengatasi penjajahan modern ekonomi, perlu adanya kemandirian yang dimulai dari ketahanan pangan, ketahanan industri kesehatan, kemampuan industri pertahanan yang mumpuni dan juga ketahanan energi dalam negeri.

Artinya bangsa ini harus bisa mensupply sendiri semua kebutuhan dasar bahan pangan dan alatalat kesehatan beserta obat-obatan, mampu memproduksi sendiri alutsista berteknologi tinggi dan juga mempunyai road map strategi yang jelas dalam penggunaan sumber daya alam tanpa harus bergantung pada negara lain.

Peran Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang dibentuk oleh Presiden Jokowi bulan lalu, dimana Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri juga duduk sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN, sangatlah penting.

BRIN melalui riset dan inovasi terobosan muktahir yang didasari oleh ideologi Pancasila diharapkan mampu melakukan percepatan kemandirian pangan, kesehatan, pertahanan dan energi untuk kemaslahatan bangsa.

Untuk menyikapi penjajahan modern pada sektor budaya dan infiltrasi pemikiran, seiring dengan kemajuan teknologi dan informasi yang tidak dapat kita bendung, peran keluarga dalam melestarikan kearifan budaya lokal Nusantara sangatlah krusial.

Keluarga adalah benteng awal, terdepan dan utama untuk menyaring budaya luar yang tidak sesuai dengan nilai luhur budaya kita. Selain keluarga,

Berita Terkait

Alunan Suara Ibu Harmoko

Minggu 06 Jun 2021, 07:00 WIB
undefined

Tepi Pluit: Curcol Bro Joni

Minggu 13 Jun 2021, 07:00 WIB
undefined

Stop ‘Goreng’ Pilpres

Kamis 17 Jun 2021, 06:00 WIB
undefined

Cipadu Jaya, Wajib Masker Dan Banjir

Minggu 04 Jul 2021, 06:00 WIB
undefined

Tepi Pluit : Semuanya Akan Baik-Baik Saja

Minggu 25 Jul 2021, 06:00 WIB
undefined

News Update