PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Gempa bumi tektonik terus menguncang wilayah perairan laut Selat Sunda, tepatnya di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, hingga Minggu (23/5/2021) malam.
BMKG menyebut, sudah 32 kali gempa tektonik itu mengguncang wilayah perairan tersebut. Gempa awalnya terjadi hanya dua kali dengan kekuatan gempa mencapai 5,0 dan 5,4 Magnitudo pada pukul 10.50 WIB.
Namun, terus disusul dengan gempa-gempa susulan yang berkekuatan bervariarif mulai dari 2,0 hingga 4,4 Magnitudo dengan jangka waktu yang berdekatan.
Tercatat, gempa terakhir terjadi pada pukul 21.41 WIB dengan kekuatan 3,0 Magnitudo yang bersumber dari 26 Kilometer bagian barat daya Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang.
Menurut BMKG, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar lokal. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan sesar naik atau thrust fault.
"Bukan di zona megatrush, karena itu di Ujung Kulon. Terasa getaran seakan akan truk berlalu," kata Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang, Suwardi melalui rilis yang diterima Pos Kota, Minggu (23/5/2021).
Guncangan gempa bumi itu sendiri dirasakan di Kalapnunggal, Sukabumi, Labuan, Munjul, Rangkasbitung, Banjarsari, Cileles, Cirinten, dan Bayah .
Walaupun begitu, BMKG menyebut tidak ada kerusakan akibat puluhan guncangan gempat tersebut.
"Hingga kini tidak ada laporan kerusakan, dan gempa itu sendiri tidak berpotensi tsunami," kata Suwandi.
Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah," imbaunya. (kontributor banten/yusuf permana)