Terapkan Lockdown Sejak Pandemi, Baduy Menjadi Suku yang Hingga Kini Bebas Covid-19  

LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Pandemi Covid-19 yang pertama kali dimulai pada awal tahun 2020 hingga kini masih juga belum menunjukan tanda-tanda akan berakhir. 

Semua orang, termasuk masyarakat suku adat baduy yang juga  terdampak,berharap Pandemi itu cepat berakhir, dan kehidupan dimasyarakat dapat kembali normal.

Hal tersebut disampaikan oleh Jaro Saija, salah satu tetua adat yang kini bertanggungjawab sebagai Jaro Pemerintahan Desa Kanekes, usai bertemu Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya diacara Seba Baduy yang digelar di Gedung PKK Pemkab Lebak, Rangkasbitung, Jum'at(21/5/2021).

"Kami warga suku adat Baduy berharap Pandemi Covid-19 ini dapat cepat berakhir," kata Jaro Saija.

Saija mengungkapkan, masyarakat adat baduy sendiri terdiri dari 11.600 jiwa yang bermukim di 65 perkampungan di wilayah Adat Baduy. Dari belasan ribu jiwa itu, hingga kini tidak ditemukannya warga Baduy yang positif terpapar virus covid-19.

"Sampai sekarang tidak ada warga yang terpapar, ataupun mengalami gejala," ujarnya.

Hal tersebut  karena, lembaga adat baduy sendiri sudah mengambil langkah terlebih dahulu untuk mencegah paparan virus Covid-19 dilingkungan masyarakat adat.

Hal tersebut dilakukan dengan cara melakukan lockdown atau melarang setiap warga baduy untuk berpegian ke luar kota.

Juga penerapan protokol kesehatan yang ketat bagi warga Baduy dan juga pengunjung yang bertamu ke wilayah adat Baduy.

"Protokol kesehatan yang tegas terus kita lakukan. Dan semoga protokol kesehatan itu juga dipatuhi oleh masyarakat lainnya. Karena terbukti, protokol kesehatan itu ampuh dalam mencegah penyebaran virus covid-19,"tutur Saija.