Program Bedah Kawasan Baznas (Bazis) DKI Bangun 42 Rumah Rusak Berat dan Tidak Layak Huni di Kampung Melayu

Sabtu 22 Mei 2021, 07:37 WIB
Bedah rumah di kawasan Kampung Melayu oleh Baznas (BAZIS) DKI. Tampak kondisi sebelum dibedah (kiri) dan sesudah dibedah (kanan). (foto: ist)

Bedah rumah di kawasan Kampung Melayu oleh Baznas (BAZIS) DKI. Tampak kondisi sebelum dibedah (kiri) dan sesudah dibedah (kanan). (foto: ist)

Di kawasan kampung akan diterapkan zero waste melalui penyediaan pembuangan sampah pengelolaan sampah komunal. Selain itu juga dibangun sumur serapan di dalam kawasan. 

Sementara itu, A. Sholih, Kepala Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS BAZIS DKI menambahkan bahwa program bedah kawasan merupakan inovasi dari program bedah rumah.

Melalui bedah kawasan, manfaat yang dirasakan tidak lagi hanya didapat satu orang, tetapi bisa menyebar menjadi satu kawasan.

"Masyarakat dalam kawasan dapat menikmati ruang terbuka hijau, terbangun interaksi sosial, terdapat fasilitas umum, ruang belajar bersama dan manfaat lainnya,” jelas A Sholih. 

“Program bedah kawasan merupakan kolaborasi antara Baznas (Bazis) DKI dengan Pemerintah Kota Jakarta Timur dan Karya Bakti TNI. Ini merupakan program optimalisasi penyaluran dana ZIS Baznas (Bazis) DKI kepada para mustahiq. penyaluran ke mustahiq ini, penentuannya dilakukan melalui prosedur dan assessment, yang juga pelibatan para stakeholder," demikian dijelaskan A. Sholih 

"Jadi, warga di 18 rumah kondisi rusak berat dan 24 rumah tidak layak huni di Kampung Melayu tersebut termasuk dalam kategori had kifayah atau layak sebagai mustahiq," tambahnya. 

Mengenai konsep rumah yang dibangun, A. Sholih menyampaikan bahwa hal itu sudah dimusyawarahkan bersama warga penerima manfaat. Warga menginginkan rumah yang dibangun bisa mengurangi resiko banjir.

"Kita dialog sama mereka bagaimana untuk bangunan rumahnya. Keinginan mereka bangunan rumahnya ke atas, yang kalo ada banjir minimal bisa mengurangi resiko banjir, sedangkan kita memberi syarat bangunan itu bisa untuk interaksi sosial," jelas A. Sholih.

Ahmad Aminuddin, mantan Koordinator Wilayah Baznas (Bazis) Jakarta Timur, juga menamabahkan bahwa program bedah rumah merupakan program tahunan Baznas (Bazis) DKI. Di Jakarta Timur sendiri terdapat kuota bedah rumah setiap tahunnya.

Model bedah kawasan juga pernah dilakukan di tahun 2019 di wilayah Kramat Jati. Di kawasan itu, ada tujuh rumah yang roboh akibat banjir. Sehingga melalui program ini dibangunkan rumah. 

"Hanya saja bentuk dan konsepnya memang berbeda dengan di Kampung Melayu (rumah tangguh bencana),” kata Ahmad Aminudidn saat dijumpai di kantor Baznas (Bazis) DKI Jakarta.  (*/win)

Berita Terkait

News Update