Sungguh Mulia, Begini Kisah Serda Makmur Bantu Wujudkan Mimpi Anak Orang Asli Papua jadi Prajurit TNI

Kamis 20 Mei 2021, 20:26 WIB
Bruno Aisek setelah berhasil lulus seleksi dan saat ini masih mengikuti pendidikan Sekolah Tamtama TNI AD di Rindam Ifar Gunung Jayapura, Papua. (foto: ist)

Bruno Aisek setelah berhasil lulus seleksi dan saat ini masih mengikuti pendidikan Sekolah Tamtama TNI AD di Rindam Ifar Gunung Jayapura, Papua. (foto: ist)

MERAUKE, POSKOTA.CO.ID - Danrem 174 Merauke, Brigjen TNI Bangun Nawoko selaku Komandan Komando Pelaksana Operasi (Dankolakops) Korem 174/ATW Merauke mengapresiasi salah satu prajurit dari Satuan Kostrad Yonif 433/JS Makassar yang pernah melaksanakan tugas operasi Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI-PNG  wilayah Kolakopsrem 174/ATW Merauke di Kampung Ninati, Kabupaten Boven Digoel, Papua.

Hal tersebut disampaikan Danrem Brigjen TNI Bangun Nawoko melalui telepon seluler video call dengan Serda Makmur, di Makorem 174 Merauke, Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke, Papua, Rabu (19/5/2021).

Berawal saat melaksanakan tugas operasi Pamtas di Pos Ninati, Kabupaten Boven Digoel, Papua, pada 2009, saat itu Serda Makmur masih berpangkat Pratu sedang mengajar di salah satu sekolah di Kampung Ninati dan bertemu dengan seorang anak Orang Asli Papua (OAP) bernama Bruno Aisek yang saat itu berusia 9 tahun.

Pada waktu itu, Bruno Aisek menuturkan kepada Pratu Makmur bahwa sejak usia 4 tahun dirinya sudah ditinggal oleh orang tuanya yang berada di PNG dan sampai saat ini tidak diketahui keberadaannya, sehingga dipelihara oleh kakeknya.

Mendengar dari kisah tersebut, Pratu Makmur merasa iba dan terketuk hatinya untuk membantu Bruno Aisek mewujudkan mimpinya untuk menjadi prajurit TNI. Sejak saat itulah, Bruno Aisek tinggal dan ikut membantu di Pos Ninati di bawah asuhan Pratu Makmur.

Serda Makmur saat masih berpangkat Pratu bersama beberapa anak, salah satunya Bruno Aisek (paling kanan) yang kala itu masih berusia 9 tahun. (foto: ist)

Saat Pratu Makmur purna tugas, Bruno Aisek mengungkapkan keinginannya untuk ikut bersama Pratu Makmur pulang ke Makassar. Namun saat hendak berangkat kembali ke satuan induk Yonif Kostrad 433/JS Makassar, Bruno Aisek tidak bisa berangkat bersama Pratu Makmur yang menggunakan kapal perang TNI AL.

Namun demikian, Pratu Makmur berjanji kepada Bruno Aisek untuk diberangkatkan ke Makassar dengan menggunakan pesawat udara dan biaya ditanggung semua oleh Pratu Makmur.

Setibanya di Makassar, Bruno Aisek dijemput oleh Pratu Makmur, selanjutnya tinggal bersama orang tuanya di Makassar dan disekolahkan mulai SD hingga lulus SMU. Kemudian Bruno Aisek kembali ke Merauke untuk mendaftarkan diri pada Secata PK TNI AD TA 2021. Bruno Aisek berhasil lulus seleksi dan saat ini masih mengikuti pendidikan Sekolah Tamtama TNI AD di Rindam Ifar Gunung Jayapura, Papua.

Bruno Aisek setelah berhasil lulus seleksi dan saat ini masih mengikuti pendidikan Sekolah Tamtama TNI AD di Rindam Ifar Gunung Jayapura, Papua. (foto: ist)

Danrem 174 Merauke Brigjen TNI Bangun Nawoko mengatakan bahwa upaya dari salah satu prajurit Pratu Makmur ini sangat mulia. Saat ini dia sudah berpangkat Bintara dan kiranya pantas menjadi suri teladan bagi prajurit yang bertugas di Papua.

“Kunci keberhasilan tugas di Papua  hanya satu yaitu harus punya keberanian, mencintai, menghormati dan menghargai harkat dan martabat Orang Asli Papua,” tegasnya. (ril)

Berita Terkait

News Update