Cegah Jangan Sampai Ada Klaster Keluarga Pemudik

Kamis 20 Mei 2021, 06:30 WIB
Ilustrasi Sental Sentil Cegah Jangan Sampai Ada Klaster Keluarga Pemudik. (ucha)

Ilustrasi Sental Sentil Cegah Jangan Sampai Ada Klaster Keluarga Pemudik. (ucha)

Sedikitnya terdapat 4 parameter dalam penanganan pandemi. Pertama, kasus positif, yakni pertambahan jumlah warga yang terinfeksi virus corona.

Kedua, kasus aktif, yaitu jumlah pasien terinfeksi yang masih dalam perawatan di rumah sakit. Ketiga, angka kesembuhan, jumlah pasien yang sembuh dari Covid-19 setelah mendapat perawatan. Keempat, angka kematian, yaitu jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

Mencermati keempat parameter yang tersaji melalui data dan peristiwa bagian terpenting bagi kepala daerah, pimpinan wilayah dan kesatuan untuk segera mengambil kebijakan yang cepat dan tepat sasaran. Juga penting bagi masyarakat sebagai bentuk antisipasi.

Sebut saja terdapat lonjakan kasus positif yang tidak seperti biasanya, maka akan berdampak kepada bertambahnya tingkat hunian rumah sakit rujukan yang mensyaratkan adanya ketersediaan tenaga medis, obat- obatan dan fasilitas pendukung kesehatan lainnya sehingga proses treatment berjalan dengan baik, sebagaimana standar yang ditetapkan.

Lonjakan kasus positif harus disikapi bahwa upaya pencegahan penularan kurang maksimal karena adanya beberapa faktor penyebab. Bisa karena menurunnya disiplin masyarakat terhadap protokol kesehatan atau lemahnya pengawasan atau karena keduanya.

Bisa juga karena pergerakan masyarakat yang menumpuk pada satu tempat seperti distinasi wisata atau sejenisnya yang menimbulkan kerumunan.

Mandi bareng di pantai misalnya cenderung abai prokes karena melepas masker. Itulah sebabnya wisatawan dilarang mandi di pantai. Cukup duduk – duduk atau bermain pasir sehingga tidak harus melepas masker dan dapat tetap menjaga jarak.

Mobilitas penduduk dari satu wilayah ke wilayah lainnya seperti tercermin dari aktivitas mudik dan balik lebaran membuka peluang terjadinya penularan. Larangan mudik dengan pengawasan ketat melalui penyekatan, swab antigen bagi para pemudik dan yang pulang mudik, sebagai upaya mencegah penyebaran Covid baik di daerah tujuan mudik atau daerah asal pemudik.

Isolasi mandiri 5x24 jam setelah pulang mudik sebagaimana dianjurkan Satgas Penanganan Covid-19, bukan mengada – ada, tetapi semata mencegah lonjakan kasus positif.

Jangan sampai balik mudik membawa dan menularkan virus hingga memunculkan klaster keluarga pemudik. Apalagi, setelah masuknya beberapa varian baru virus corona ke negeri kita, yang teridentifikasi lebih cepat menular ketimbang virus sebelumnya.

Ini bukan menakuti, tetapi fakta bahwa virus mematikan ada di sekitar kita harus senantiasa membuat kita waspada. Kian ketat menjalankan protokol kesehatan (prokes) dan mematuhi anjuran pemerintah (pusat dan daerah) agar terhindar dari penularan. (jokles)

Berita Terkait

Awas.. Klaster Lebaran Menyebar

Selasa 25 Mei 2021, 06:30 WIB
undefined

News Update