Oleh: Harmoko
Setiap tanggal 20 Mei kita peringati sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Peringatan kali ini menjadi momen penting untuk memantapkan kembali semangat nasionalisme.
Kian menyadarkan kita semua untuk cepat bergerak mengatasi segala permasalahan yang dihadapi bangsa ini.
Dulu, semangat nasionalisme yang dibangun untuk merekatkan persatuan dan kesatuan di antara masyarakat Indonesia yang diwujudkan melalui Ikrar Sumpah Pemuda, dengan tujuan berjuang bersama – sama mencapai suatu kemerdekaan.
Kini, kebangkitan nasional hendaknya dimaknai membangkitkan semangat persatuan dan kesatuan segenap lapisan masyarakat untuk mengatasi beragam tantangan.
Kebangkitan nasional dapat dimaknai pula sebagai upaya membangkitkan semangat kepeduliaan sosial terhadap masyarakat yang sedang menderita sebagaimana telah dicontohkan Dr.Wahidin Sudirohusodo.
Di eranya, pejuang kebangkitan nasional ini membentuk perkumpulan anak –anak yang tidak bersekolah, tetapi memiliki kepandaian. Berbagai upaya dilakukan agar anak- anak tersebut bisa melanjutkan pendidikan.
Selain menyisihkan uangnya sendiri, juga keliling negeri mendatangi sejumlah tokoh agar rela menyisihkan sebagian hartanya untuk “dana pendidikan”.
Makna yang dapat kita serap adalah adanya semangat untuk bangkit membebaskan kaumnya yang lemah, mengangkat dari jurang penderitaan dan kenistaan menuju kemandirian dan kemajuan.
Bangkit pula dari keterpurukan, ketertinggalan, ketidakadilan, kemiskinan dan kebodohan untuk mewujudkan kesejahteraan sosial sebagaimana cita – cita sejak negeri ini didirikan.
Nilai – nilai afektif dan edukatif seperti inilah yang hendaknya tercermin setiap kali kita memperingati Hari kebangkitan Nasional agar dapat dijadikan teladan untuk generasi masa kini dan yang akan datang.