ADVERTISEMENT

"Ditembak" Oknum TNI 14 Kali Gara-gara Suami "Edi Tansil" 

Rabu, 19 Mei 2021 07:30 WIB

Share
Ilustrasi Nah Ini Dia
Ilustrasi Nah Ini Dia "Ditembak" Oknum TNI 14 Kali Gara-gara Suami "Edi Tansil." (ucha)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

WARGA curhat pada Pak RT, sebetulnya bolah-boleh saja. Tapi karena Ny. Istiarti, (35), curhatnya soal suami yang mengidap “edi tansil”, RT Suhendi, (40), jadi gagal fokus.

Pak RT yang kebetulan oknum TNI tersebut akhirnya berani “tembak” Ny. Istiarti pakai pistol gombyok sampai 14 kali. Agaknya jadi ketagihan.

Setelah era reformasi, tak ada lagi dwifungsi ABRI. Kini nggak ada anggota TNI jadi lurah, camat atau bupati. Yang masih dibolehkan hanyalah TNI merangkap jadi Ketua RT atau RW, mereka dipilih oleh warganya tanpa harus direstui Cendana.

Pak RT dari TNI dikenal tegas, taat pada aturan yang telah digariskan pihak Lurah. Itu soal pemerintahan. Bagaimana dengan tugas sosialnya? Namanya juga manusia, iman kadang bisa kalah oleh “imin”.

Di sebuah komplek perumahan bilangan Bogor, Suhendi menjabat juga sebagai Ketua RT. Ketika Pak RW mantu taun 2017 lalu, para RT dan ibu-ibu PKK banyak dilibatkan jadi panitia. Nah, di sinilah RT Suhendi jadi kenal akrab dengan Ny. Istiarti yang kebetulan pemilik salon.

Namanya juga pemilik salon, tentu saja pinter bersolek. Maka pada resepsi Pak RW tersebut, RT Suhendi sempat memuji penampilan Istiarti saat berkebaya, “Sungguh seperti Putri Solo.....!”

Tentu saja Ny. Istiarti jadi kembang kempis hidungnya. Sejak itu komunikasi Pak RT dengannya jadi semakin intensip melalui WA, kadang videocall juga. Sampailah pada September di tahun 2017 juga, keduanya sepakat jalan-jalan ke wilayah Bogor timur.

Dalam mobil keduanya ngobrol dan akhirnya belok menjadi ajang curhat Istiarti soal pelayanan suami di ranjang. Dia kini tak pernah puas akan layanan suaminya. “Bener-bener kayak iklan TV, durasinya pendek sekali....” kata Istiarti.

Dalam hati RT Suhendi kaget juga. Masak punya istri secantik itu, Usup, 38, suaminya kok jadi penderita “edi tansil” alias ejakulasi dini tanpa hasil.

Kasihan dong istrinya, gairahnya tak pernah selesai. Setengah berbisik Pak RT kasih resep, penyakit itu bisa diobati dengan “godong lingga” kata orang Jawa. “Apa itu “godong lingga” Pak RT?” tanya Istiarti penasaran.

Halaman

ADVERTISEMENT

Editor: Guruh Nara Persada
Contributor: -
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT