BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Kasus perampokan dan pemerkosaan yang menimpa ABG 15 tahun yang tengah asyik bermain Tiktok pada Sabtu (15/05/2021) lalu di Kawasan Bintara, Kota Bekasi menjadi sorotan publik termasuk jadi bahan perbincangan di media sosial.
Psikolog dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bekasi, Nur Hidayah menyayangkan ada komentar netizen yang justru menyudutkan korban.
Dari situ, Nur berpendapat netizen perlu dididik dalam menanggapi kasus pemerkosaan karena hal itu begitu sensitif bagi korban.
"Dalam kasus pemerkosaan yang perlu dididik itu netizen. Saya lihat netizen itu kurang empati, dalam menyikapi berita," ucapnya kepada awak media saat melakukan pendampingan dan trauma healing untuk keluarga korban di lokasi kejadian, Selasa (18/05/2021).
Lanjutnya, kata dia, respons netizen terhadap kasus itu malah cenderung menyerang korban. Untuk itu dia berharap kepada rekan media dapat mengedukasi netizen dengan pemberitaan yang lebih bersifat empati terhadap korban pemerkosaan.
"Justru malah cenderung menyerang korban. Semoga mas-mas dan mbak ini bisa meluruskan ya," ujarnya.
Dia pun menyampaikan agar media kala mengabarkan berita pemerkosaan untuk menekankan hal dirasakan korban.
"Pertama, kita ungkapkan yang sangat mungkin dirasakan oleh korban. Misalnya terkejut, marah, sakit. Karena pasti itu yang dia rasakan," jelasnya.
Kemudian membantu korban untuk melakukan membuat laporan ke pihak berwenang. Hal itu sebagai wujud empati terhadap korban.
Trauma yang dialami korban bisa saja reda. Namun waktunya tak bisa dipastikan karena setiap orang memiliki kondisi psikis yang beragam.
Akan tetapi, bisa pula trauma itu muncul lagi kalau ada pemicunya. Salah satunya yakni soal pemberitaan pemerkosaan yang ia lihat.