ADVERTISEMENT

Menetralisir Hidangan Lebaran, Sayur Asem, Ikan Asin Sambel Terasi

Selasa, 18 Mei 2021 09:45 WIB

Share
Ilustrasi Sental Sentil Menetralisir Hidangan Lebaran, Sayur Asem, Ikan Asin Sambel Terasi. (arif)
Ilustrasi Sental Sentil Menetralisir Hidangan Lebaran, Sayur Asem, Ikan Asin Sambel Terasi. (arif)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

INI biasa, kalau sehabis lebaran pasti ibu rumah tangga atau emak-emak dengan otomatis akan ganti menu makan hariannya.

Maklum, kemarin baru saja menyantap ketupat, sayur sambel godok, rendang semur dan opor ayam.

Semuanya bersantan, dan tentu saja akan membuat  pencernaan nggak baik. Dan bagi yang punya penyakit bawaan, akan kambuh. Sakit kepala, pusing tujuh keliling, tensi naik karena darah tinggi.

Jadi sekarang, buat menetralisir, kembali ke laptop. Sayur asem, tempe dan tahu goreng sreng. Masih ada tambahan ikan asin, lalapan dan sambel trasi.

Sebenarnya, ini makanan juga nggak sehat-sehat amat sih, tapi sengaja mengubah menu itu hanya sekadar biar nggak bosan.

Begitu juga apa yang dirasakan Bang Jalil, sehabis makan lahap di rumah familinya, dua hari setelah lebaran, kepalanya malah jadi cekot-cekot. Maklum dia begitu lahap makan nasi sayur asam lalapan sambel.

Bukan itu saja ada goreng cumi kering asin juga ikut dilahap. Asyik, sampai nggak bisa bangun. Karena keasyikan makan kekenyangan.

“Makanya kalau makan itu harus inget, jangan kemaruk. Kan kita ini udah tua, nggak bisa tuh perut kita nampung sebegitu banyak makanan,” kata sang istri.” Inget juga kata Nabi, makan itu harus berhenti sebelum kenyang!”

Bang Jalil cuma nyengir sambil mijit-ikjit kepala,jidat dan perutnya pakai minyak gosok. Dia juga sadar, kalau kemarin makan begitu lahapnya.

Maklum sebulan nggak makan siang, dan nggak pernah ketemu sayur asem? Yang dia temui gorengan tahu isi, tempe dan pecel sambel kacang. “Kita kan sudah digembleng selama sebulan, masa nggak lulus juga?’ sindir sang sitri.

Halaman

ADVERTISEMENT

Editor: Guruh Nara Persada
Contributor: -
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT