INGGRIS - Aksi kiper Liverpool Alisson Becker yang maju dan berhasil mencetak gol pada hari Minggu lalu, ternyata masih menjadi pembicaraan hangat, dan terasa istimewa.
Bagi Alisson Becker sendiri, suksesnya menciptakan gol bagai wahana bagi dirinya untuk keluar dari masa sulit selama setahun belakangan.
Alisson bisa meluapkan kegembiraan, bisa lepas beban yang membelitnya selama ini, baik dalam pengalaman batin di lingkungan dan bersama timnya.
Ya, memang seorang penjaga gawang yang mencetak gol selalu menjadi sensasi yang menyenangkan selama pertandingan sepak bola, terutama kalau hal itu menjadi gol penyeimbang atau pemenang yang terlambat.
Ada sesuatu yang istimewa tentang aksinya yang maju, dan golnya, meski terlambat, Alisson Becker untuk Liverpool pada hari Minggu.
Ya, ada reaksi dari rekan satu timnya, poin berharga dari pemain Brasil itu sendiri, dan juga pelukan setelahnya dari Jurgen Klopp, ada emosi di mana-mana. Istimewas semua.
Selain poin penting di musim Liverpool, itu adalah saat melepaskan momen pedih bagi Alisson, yang telah mengalami beberapa bulan yang sangat sulit belakangan ini.
Pada bulan Februari, pemain berusia 28 tahun mengambil cuti pribadi setelah kematian ayahnya, Jose Agostinho Becker, yang menurut polisi setempat, tenggelam di dekat rumah liburannya di Brasil.
"Saya terlalu emosional, ini bulan lalu untuk semua yang telah terjadi dengan saya dan keluarga saya," kata Alisson di Hawthorns.
"Sepak bola adalah hidup saya. Saya bermain karena saya bisa mengingatnya dengan ayah saya. Saya berharap dia ada di sini untuk melihatnya, saya yakin dia merayakan dengan Tuhan di sisinya," kata Alisson.
Atas dasar profesional murni, Alisson mengalami musim yang sulit tahun ini. Yakni, tanpa pengawalan bek Virgil van Dijk. Tapa Virgil, musim ini gawangnya dan Liverpool telah banyak dibobol gol dan upaya mempertahankan gelar Liga Premer tergelincir.