JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Dinas Kesehatan DKI Jakarta, mewaspadai adanya klaster mudik pascalibur Lebaran Idulfitri 1442 Hijriah/ 2021. Mengingat, lonjakan kasus aktif sempat terjadi pascalibur lebaran tahun 2020.
"Berdasarkan pengalaman penanganan pandemi Covid-19 tahun 2020 di mana terjadi lonjakan kasus aktif pascalibur Hari Raya Idulfitri, pada tahun ini Provinsi DKI Jakarta mengerahkan seluruh sumber daya untuk mengantisipasi lonjakan," terang Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti, Senin (18/5/2021) malam.
Widyastuti melanjutkan, berdasarkan pengalaman tersebut juga bahwa saat libur Nataru (Natal dan Tahun Baru) serta Lebaran pada tahun sebelumnya, mayoritas penduduk DKI Jakarta ke Pulau Jawa, Bali, dan wilayah Sumatera Utara.
Dalam pengerakannya, mayoritas penduduk menggunakan mobil pribadi, sehingga akan membutuhkan bantuan informasi dari RT, RW, serta kader untuk identifikasi pelaku mudik. Perlu juga mengantisipasi jalur bus dan travel.
“Meskipun pemerintah telah mengimbau masyarakat untuk tidak mudik dan melakukan penyekatan, tapi kami tetap mewaspadai adanya potensi klaster hasil dari bepergian ini,” terangnya.
Sementara itu, sebagai upaya lainnya untuk menekan kasus aktif Covid-19 pascalibur Lebaran Idulfitri 1442 Hijriah, Pemprov DKI Jakarta Kembali memperpanjang masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro Hingga 31 Mei 2021.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, sebelumnya menegaskan bahwa tidak ada pelarangan orang masuk ke Jakarta.
Namun, bagi yang masuk Jakarta harus menjalani screening yang dikerjakan bersama oleh Pemprov DKI Jakarta dan jajaran Forkompinda.
“Saya ingin garisbawahi bahwa kebijakan Jakarta tidak pernah melarang orang masuk Jakarta, jadi ini bukan pelarangan, karena Jakarta bagian dari Indonesia, siapa saja penduduk bisa datang ke kota mana saja," jelasnya.
Sekarang ini, sambung Anies, dalam kondisi pandemi sebelum Lebaran pemerintah sudah menganjurkan agar tidak bepergian. Pada saat sesudah Lebaran, akan memberlakukan pengecekan pada mereka yang masuk ke Jakarta. (deny)