Imbas Instruksi Gubernur Terkait Penutupan Destinasi Wisata, Pelaku Usaha di Pantai Bagedur Merugi

Minggu 16 Mei 2021, 18:45 WIB
Pantai Badegur Dipadati oleh wisatawan. (dok/poskota)

Pantai Badegur Dipadati oleh wisatawan. (dok/poskota)

LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Keputusan Gubernur Banten Wahidin Halim menutup destinasi wisata di Kabupaten/Kota di Provinsi Banten selama Lebaran per 15 hingga 30 Mei 2021 banyak dikeluhkan pelaku wisata dan usaha di sekitar lokasi. Salah satu yang terdampak keputusan tersebut ialah Pantai Bagedur, Kecamatan Malimping, Kabupaten Lebak.

"Baru juga dibuka dua hari sudah datang instruksi Gubernur untuk menutup destinasi wisata. Dengan terpaksa dan berat hati maka Pantai Bagedur sementara ditutup," kata Pengelola Wisata Pantai Bagedur Mumu Mahmudin, saat dihubungi Poskota, Minggu (16/5/2021).

Para pelaku usaha harus menanggung kerugian dua kali lipat karena sebagian besar modal untuk memulai usahanya dari hasil pinjaman. Jumlah pedagang atau pelaku usaha khusus di Pantai Bagedur saja lebih dari 600 orang.

"Mereka rugi karena sudah mempersiapkan barang dagangan untuk dijajakan pada wisatawan. Namun oleh Gubernur disusuh tutup bukan sehari dua hari seperti Jabar dan DKI tetapi sampai dua minggu,  kok sampai 15 hari kenapa enggak ngikutin kayak DKI dan Jabar," katanya.

Ia menyayangkan, intruksi Gubernur Banten Wahidin Halim Nomor : 556 l901 DIsPAR /202 Tentang Penutupan Sementara Destinasi Wisata Dampak Libur Hari Raya Idul Fitri Tahun 2021 itu karena diterbitkan secara mendadak tanpa ada kompromi dengan pelaku wisata. Intruksi itu tidak akan berimbas terhadap Gubernur Banten. 

"Tapi berimbas langsung terhadap pelaku usaha di Pantai Bagedur. Ekonomi mereka menjadi makin terpuruk karena imbas dari ditutupnya destinasi wisata maka harus menanggung kerugian capai ratusan juta rupiah," katanya.

Mumu berharap,  intruksi Gubernur Banten kembali dievaluasi dan dilakukan kajian. Semestinya jangan melihat banyaknya kendaraan terjebak di jalur obyek wisata tetapi lakukan pengetatan di lokasi obyek wisatanya.

"Kalau jalanan macet ya wajar lah karena memang volume kendaraan meningkat di hari bersamaan.  Ditambah memang akses jalur wisata kan jalannya juga dari dulu segitu enggak ditambah lebar dan enggak dibuatin jalur baru sebagai akses alternatif," katanya. (kontributor banten/yusuf permana)

Berita Terkait

News Update