Termasuk Turki, Ini 8 Negara Mayoritas Islam dan Arab yang Telah Berdamai dan Menjalin Hubungan Diplomatik dengan Israel

Sabtu 15 Mei 2021, 19:59 WIB
Negara mayoritas Islam yang punya hubungan diplomatik dengan Israel (Foto: @isupportisrael/Twitter)

Negara mayoritas Islam yang punya hubungan diplomatik dengan Israel (Foto: @isupportisrael/Twitter)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Israel berhasil menggaet beberapa negara mayoritas Islam dan Arab berkat bantuan yang diberikan oleh negara Amerika Serikat.

Meski begitu, masih terdapat negara-negara mayoritas Islam dan Arab yang memilih untuk tidak menjalin Kerjasama dengan Israel, salah satunya termasuk Indonesia.

Lantas, negara mayoritas Islam dan Arab mana sajakah yang telah berdamai dan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel? Mengutip dari berbagai sumber, berikut kami buatkan ulasannya.

Turki

Pada tahun 1950, Turki secara resmi menjadi negara mayoritas Islam pertama yang mengakui keberadaan Israel.

Meski sempat adanya percekcokan di tahun 2011 karena adanya pembunuhan sembilan aktivis Turki di kapal bantuan Mavi Marmara yang menuju Gaza, tetapi kedua negara kembali memperbaiki tingkat hubungan bilateral di tahun 2016.

Mesir

Pada tahun 1980, Mesir membuka hubungan baik dengan pihak Israel dan ditahun yang sama telah terjadi pertukaran duta besar (Dubes) yang dilakukan antara kedua negara tersebut.

Baik Mesir dan Israel sempat bersitegang karena perang yang dimulai dari tahun 1940-an sampai 1970.

Namun, keduanya memutuskan untuk berdamai pada tahun 1979 dan dari situlah terjalin hubungan bilateral antar dua negara.

Yordania

Yordania resmi menjalin hubungan resmi pada tahun 1994, padahal sebelumnya Yordania memberlakukan kebijakan anti-Zionis.

Perjanjian itu akhirnya ditinggalkan karena adanya faktor kedekatan geografis dua negara dan orientasi Barat Raja Hussein.

Setelah resmi pendeklarasian di Gedung Putih, Amerika Serikat, kedua negara tersebut resmi membuka hubungan bilateral.

Uni Emirat Arab

Secara mengejutkan Arab pada tahun 2020 mengajak Israel untuk berdamai dengan negara Israel.

Padahal dulu Arab merupakan negara yang tegas untuk tidak membuka hubungan bilateral dengan Israel.

Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan sebagai presiden pertama Uni Emirat Arab mengatakan Israel merupakan musuh bagi Arab. Kini Uni Emirat Arab dan Israel bahkan sudah membuka penerbangan langsung.

Bahrain

Tak lama Uni Emirate Arab mendeklarasikan hubungannya dengan Israel, ternyata Bahrain juga mengambil langkah yang sama.

Pada tahun 2020, Bahrain memilih untuk berdamai dan membuka hubungan dengan Israel.

Kosovo

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Kosovo akan membuka kedutaan besar di Yerusalem dan menjadi negara mayoritas Islam pertama yang akan melakukan itu.

Pada tahun 2020, Kosovo menjalin hubungan diplomatik dengan Israel lantaran Serbia mengumumkan akan memindahkan kedutaannya ke Yerusalem demi menormalkan hubungan ekonomi antara Beograd dan Pristina.

 

Sudan

Beberapa pekan setelah Uni Emirat Arab dan Bahrain nyatakan perdamaian dengan Israel, negara asal Afrika Utara yakni Sudan menyatakan diri sebagai negara ketiga yang membuka hubungan diplomatik dengan Israel.

Saat itu Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mencoret Sudan dalam daftar negara-negara pendukung terorisme sekaligus mencabut blokade ekonomi dan investasi dari negara anggota Liga Arab tersebut.

Maroko

Pada Desember 2020 lalu, Maroko menjadi negara mayoritas Islam ke-empat di kawasan Arab yang secara resmi menjalin hubungan diplomatik dengan Israel usai menjalin kesepakatan yang dimediasi oleh Amerika Serikat (AS).

Maroko setuju menjalin hubungan diplomatik lantaran AS setuju untuk memberikan klaim terhadap kedaulatan Maroko atas Sahara Barat yang sempat disengketakan. (cr03)

Berita Terkait
News Update