JAKARTA, POSKOTA.CO.ID- Kepala UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Yayat Supriatna menyesalkan, adanya kasus penyerangan yang dialami anak buahnya saat tengah bertugas di Rumah Saringan Sampah, Penjaringan, Jakarta Utara.
Meski demikian, dirinya meminta agar petugas UPK lainnya untuk dapat menahan diri dan menyerahkan kasusnya ke aparat Kepolisian.
"Adanya kejadian saat malam lebaran tersebut sangat saya sesalkan, terlebih mereka yang menjadi sasarannya ini sedang melakukan tugas," ucapnya saat dikonfirmasi, Sabtu (15/5/2021) .
Menurutnya, aksi penyerangan terhadap petugas UPK Badan Air di Rumah Saringan Sampah tersebut, merupakan kali pertama yang terjadi. Dirinya pun tidak mengetahui motif di balik penyerangan tersebut.
"Pelaku dan motif apa tidak tahu juga ya, dan mudah-mudahan saja dapat segera diungkap aparat Kepolisian. Karena polisi dari Polsek Penjaringan juga sudah memintai keterangan para korbannya dan saksi-saksi," terangnya.
Yayat membenarkan, selain menganiaya anak buahnya para pelaku yang berjumlah puluhan orang tersebut juga merusak Rumah Saringan Sampah dan barang-barang yang ada di dalamnya.
"Yang rusak kaca dan genteng -genteng rumah karena dilempari , kalau alat-alat operasional alhamdulillahnya tidak rusak dan petugas lainnya pun tetap melakukan penjagaan kembali seperti biasa," pungkasnya.
Sementara itu, guna mengantisipasi adanya penyerangan orang tak dikenal tersebut petugas menutup rapat pintu gerbang rumah saring sampah. " Selain itu, kta juga berkoordinasi dengan Polsek Penjaringan minta penjagaan," tegasnya.
Sebagaimana diketahui, 6 petugas UPK Badan Air yang tengah bertugas di Rumah Saringan Sampah, Penjaringan, Jakarta Utara diserang puluhan orang pada malam takbiran Idul Fitri, Rabu (12/5/2021).
Tak hanya melukai korbannya, para pelaku juga merusak Rumah Saring Sampah tersebut dengan melempari batu dan benda tumpul lainnya. Kasusnya itu.pun kini sudah dalam penyidikan Polsek Penjaringan. (deny)