ADVERTISEMENT

Di Lima Besar Liga Primer Tak Ada Pelatih Asal Inggris

Sabtu, 15 Mei 2021 09:47 WIB

Share
Pelatih Manc City Pep Guardiola (asal Spanyol) dan pelatih MU Ole Gunnar Solskjaer (asal Norwegia) saat laga kedua tim. (foto: sky sports)
Pelatih Manc City Pep Guardiola (asal Spanyol) dan pelatih MU Ole Gunnar Solskjaer (asal Norwegia) saat laga kedua tim. (foto: sky sports)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kompetisi Liga Primer Inggris akan segera berakhir, karena dari 38 laga masing-masing tim, saat ini tinggal menyisakan 3 laga, bahkan tiga tim terats masing masing tinggal 2 laga.

Dari perolehan nilai, urutan 5 besar kiranya sudah makin mantab ditempati oleh Manchester City selaku juara, Manchester United, Leicester, Chelsea, dan Liverpool. Dengan satu pertandingan yang masih di tangan, kalau pun menang, Liverpool belum bisa menyalip Chelsea.

Yang menarik, di lima klub di urutan lima besar Liga Primer tersebut, tak ada pelatih asli berkebangsaan Inggris. Manchester City dilatih Pep Guardiola (berkebangsaan Spanyol), Manchester United dilatih Ole Gunnar Solskjaer (Norwegia).

Berikutnya, Leicester pelatihnya Brendan Rodgers berkewarganegaraan Irlandia Utara, lantas Chelsea dan Liverpool ditukangi pelatih dari Jerman, yakni Thomas Tuchel dan Jurgen Klopp.

Pelatih asli Inggris baru ditemukan di posisi ke-7, ada nama Ryan Mason, pelatih sementara untuk Tottenham Hotspur setelah klub itu memecat Jose Mourinho, sebelumnya Muricio Pochettino.

Ini yang aneh, negeri tempat asal mula sepakbola, justru belakangan tak ada orang asli Inggris yang muncul di klub-klub elit, jelas ironis sekali.

Sekarang juga sudah tak berpikir lagi gaya sepakbola Inggris kick and rush. Itu sudah lama menghilang seiring dengan terbukanya Liga Primer Inggris karena pelatih asing berdatangan.

Gaya sepakbola Inggris kick and rush 25 tahun lalu masih sangat kental, kini sudah menghilang karena makin bercokolnya para pelatih asing.

Gaya sepak bola kick and rush sering diwarnai dengan umpan panjang mengalirkan bola cepat ke jantung pertahanan lawan, dengan maksud biar menghasilkan gol.

Kick berarti menendang, dan rush adalah terburu-buru. Ya, dalam kick and rush, sebuah klub akan berusaha mengalirkan bola secepat-cepatnya ke daerah pertahanan lawan, dan berharap terjadi kemelut yang berujung gol. Itu pula yang membuat gelora penonton begitu gegap gempita.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Winoto
Editor: Winoto
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT