Satgas Covid-19 Prof Wiku Adisasmito: Hari Kedua Idul Fitri, Penularan Covid-19 Menurun Drastis di Bawah 3.000 Orang

Jumat 14 Mei 2021, 17:44 WIB
Juru Bicara Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito. (foto: istimewa)

Juru Bicara Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito. (foto: istimewa)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Hari kedua Idul Fitri 1442 H, penularan Covid-19 menurun drastis di bawah 3.000 per hari Jumat (14/5/2021).

Hal tersebut diumumkan pemerintah melalui Satuan Tugas (Satgas) penambahan kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 2.633 orang, sehingga angka kumulatif 1.734.285.

Sedangkan mereka yang sembuh dari Covid-19 per hari Jumat (14/5/2021)  bertambah sebanyak 3.807 orang, sehingga secara nasional mereka yang sembuh sudah mencapai 1.592.886.

Mereka yang meninggal dunia akibat Covid-19 per hari Jumat (14/5/2021) bertambah sebanyak 107 orang sehingga angka kumulatif 47.823.

Dalam pengumumannya, Satgas juga meminta masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun air mengalir) untuk mencegah penularan Covid-19.

Per hari Jumat (14/5/2021) ada lima provinsi yang mengalami penambahan kasus positif Covid-19 tertinggi yakni, DKI Jakarta dengan penambahan sebanyak 632 orang.

Kemudian, Jawa Barat dengan penambahan 610 orang, Jawa Tengah bertambah sebanyak 162 orang, Jawa Timur bertambah sebanyak 141 orang, dan Riau bertambah 112 orang.

JAWA TIDAK LAGI MENDOMINASI

Sedangkan Juru Bicara Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengungkapkan, bahwa Pulau Jawa tidak mendominasi lagi dalam hal kontribusi kasus Covid-19 secara nasional.

"Malahan, kini Pulau Sumatera mengalami peningkatan kasus secara signifikan," terang Wiku dalam keterangannya yang diterima Kamis (13/5/2021).

Wiku Adisasmito menyebut bahwa kasus Covid-19 tidak hanya permasalahan di Pulau Jawa saja, melainkan semua pulau yang ada di Indonesia. 

Berdasarkan data, Pulau Jawa umumnya berkontribusi pada kasus nasional sekitar 60 - 70%.

"Tetapi persentase ini mulai menunjukkan penurunan sejak Mei 2021 hingga mencapai 11,06% dibandingkan Januari 2021.

Sementara Pulau Sumatera, dalam periode yang sama tepatnya dalam 1,5 bulan terakhir kenaikannya mencapai 27,22% terlihat pada bulan Mei 2021 jika dibandingkan dengan Januari 2021," terang Wiku.

Dia menambahkan apabila tidak diantisipasi maka COVID-19 akan masuk ke daerah asal anda, sekalipun sebelumnya belum pernah ditemukan kasus.

Melihat sebaran kasus berdasarkan peta zonasi risiko per 9 Mei 2021, kabupaten/kota dengan zona oranye (risiko sedang) terdapat pada 33 provinsi di Indonesia dan kabupaten/kota zona merah (risiko tinggi) terdapat di 7 provinsi.

Hal ini patut diwasapadai karena akses antar kabupaten/kota di Indonesia sangat mudah. Terlebih lagi saat ini sedang dalam masa peniadaan mudik lebaran. (johara)

 

Berita Terkait
News Update