JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Perayaan Hari Raya Idul Fitri bagi para pasien Covid-19 di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlit, Kemayoran, Jakarta, dijalankan secara berbeda, karena jauh dari orang tua dan kerabat.
Acara didahulu pelaksanaan Salat Ied (Salat Idul Fitri), seluruh pasien Tower 6 (yang tidak berhalangan) menjalankan ibadah itu di satu tempat, di lantai 12, ada joging track. Ratusan pasien memenuhi ruangan cukup luas tersebut sekitar, dan pukul 06.30 WIB Salat Ied mulai dilaksanakan.
Selain pasien juga ada para nakes dengan menggunakan APD Basmad serba putih berbaur dengan para pasien Covid-19, melakukan Salat ied secara khusyuk dan khidmat.
Dalam pelaksanaan Salat Ied yang menjadi imam Bukhari M.Pd.i (50), merupakan pasien Covid-19 hunian Wisma Atlit memberikan isi khutbah makna Idul Fitri, Kesucian, dan Silahturahmi, halal bihalal tetap menjaga protokol kesehatan.
"Halal bihalal di tengah pandemi ini dapat dilakukan melalui Medsos, baik secara virtual maupun vidio konference dan dapat juga menggunakan alat komunikasi," ujarnya kepada Pos Kota usai Salat ied.
Dia sudah selama 13 hari menjadi pasien Covid. Bukhari berlebaran di tengah pandemi bersama para pasien lainnya sesuatu pengalaman berbeda dari tahun sebelumnya.
"Bagaimanapun meski ada perbedaan, tetap kita bersyukur tanda diberi peringatan oleh Allah SWT. Kadang sudah diberikan nikmat banyak lupa dan lalai. Sehingga kita diingatkan untuk lebih dekat lagi dengan Allah swt dan berharap bisa cepat sembuh," paparnya pasien klaster keluarga.
Bukhari berpesan, di tengah masa pandemi sekarang ini, bagi para pasien untuk tetap selalu semangat dan tetap ikuti anjuran dokter serta berdoa supaya Covid-19 cepat hilang.
Sementara itu terpisah, Nakes perawat lantai 9 tower 6, Ade, lebaran tahun ini sangat berbeda lantaran tidak bisa berada dekat dengan keluarga.
"Semua keluarga ada di Ambon. Menjadi nakes di wisma atlit sudah terikat kontrak sehingga lebaran hanya bisa melalui alat komunikasi seperti What Apps maupun Vidio Call saja,"tuturnya. (Angga)