SIAP-SIAP lihat di layar HP, bakalan banyak ucapan Lebaran. Jadi siap-siap juga isi pulsa dan jangan sampai batrai lemot.
Karena dengan alat canggih inilah sebagai pengganti kerinduan kita kepada sanak family dan sahabat. Ucapan selamat jarak jauh, tanpa bersentuhan di masa pandemi ini.
“Selamat Hari Raaya Idul Fitri, Mohon maaf lahir dan batin, ” inilah ucapan yang biasa muncul.
Namun di zaman now seperti saat ini ucapan hari raya sangat berfariasi. Lihat saja ada puluhan bahkan bisa lebih, berbagai ucapan yang akan muncul. Bisa ada yang berbentuk puisi dan pantun. Atau cerpen tentang lebaran, barangkali. Siapa tau?
Ayolah kita simak; “Jika tubuh luka karena pedang, maka obat bisa dicari. Tapi,jika luka karena ucapan yang menghujam di hati, kemana obat akan dicarai? Maka di hari yang fitri ini, kami mohon maaf lahir bathin”.
Bila kata memjadi dusta, bila langkah membekas lama, bila hati penuh prasangka, dan bila ada langkah penuh luka, mohon bukakan pintu maaf. Selamat Hari Raya Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin”
Barusan ucapan yan agak panjang. Ini yang pendek; “ Makan ketupat sayur santan, kalau lepat mohon ngapunten!” Ke sawah, awas jalannya licin. Kalau saya salah, maafin!
Ketika jari dan telapak tangan tak bisa bersentuhan, jika raga tetap berjauhan, peluk pun tak mungkin bisa dilakukan. Semoga masih bisa menerima, kata maaf. Minal adin wal waizin, mohon maaf lahir batin.
Okelah kalau begitu, lupakanlah apa yang kemarin terjadi. Kayaknya banyak banget ya gesekan selama bulan puasa ini. Warga dengan warga, warga dengan petugas.
Lihat saja di di pasar, di jalan raya. Banyak banget pertikaian yang seharusnya nggak usah terjadi. Tapi, begitulah manusia, banyak banget kekurangannya.
Ada yang merasa kaya, ada yang merasa pejabat, ada yang merasa punya beking, ada yang merasa jagoan, preman?