JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 meminta masyarakat yang akan melaksanakan Salat Idul Fitri 1442 H, atau Salat Ied untuk memperhatikan zonasi di tingkat RT masing-masing.
"Jika zonasi merah dan oranye maka kegiatan ibadah Salat Ied di rumah saja," terang Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito dalam keterangannya di Graha BNPB Jakarta, Selasa (11/5/2021) yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden.
Wiku menjelaskan bahwa jika berada dalam zonasi Covid-19 kuning, atau hijau ibadah dapatkan dilakukan di masjid tetapi tetap dengan mematuhi protokol kesehatan secara ketat.
"Selain itu, pastikan juga sebelum beribadah masyarakat yang akan beribadah dalam kondisi sehat, dan jangan berkunjung ke tempat ibadah dalam kondisi sakit," tandasnya.
Wiku juga mengingatkan Satgas di daerah untuk meningkatkan pengawasan masyarakat khususnya, di tempat ibadah untuk mencegah munculnya klaster.
Ia menambahkan jika melaksanakan salat berjamaah maka perlu menerapkan protokol kesehatan yang ketat yaitu, dihadiri tidak lebih 50 persen kapasitas tempat pelaksanaan salat.
Wiku meminta panitia pelaksanaan Salat Ied untuk menyediakan pengecekan suhu bagi jemaah, panitia juga tidak mengizinkan mereka yang lanjut usia untuk melaksanakan salat berjamaah, termasuk melarang mereka yang sakit masuk masjid dan juga orang yang baru sembuh dari sakit.
"Sepanjang rangkaian salat untuk menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, khutbah Salat Ied tidak lebih dari 20 menit," pungkasnya.
Selain itu, lanjut Wiku, ada pembatas transparan antara khatib dan jemaah, seusai salat hindari berjabat tangan, termasuk menggelar open house (menerima tamu) dan juga kegiatan halal bihalal di lingkungan kantor atau komunitas.
Wiku berharap untuk menjalankan panduan ini dengan sebaik - baiknya. "Mari kita tumbuhkan motivasi yang besar pada diri masing - masing-masing untuk mengendalikan kegiatan, termasuk melalui ibadah semaksimal mungkin untuk menekan penularan Covid-19. (johara)
