BMKG Keluarkan Imbauan Gelombang Tinggi Capai 6 Meter, Masyarakat Diminta Waspada

Selasa 11 Mei 2021, 15:50 WIB
Kepala Pelaksana Harian BPBD Lebak Febby Rizki Pratama (yusuf)

Kepala Pelaksana Harian BPBD Lebak Febby Rizki Pratama (yusuf)

LEBAK POSKOTA.CO.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak, mengimbau khususnya masyarakat yang berada di wilayah Lebak Selatan (Baksel) untuk waspada gelombang tinggi laut. 

Imbauan tersebut menindaklanjuti press rilis Badan Meteolorogi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang memprediksi adanya gelombang tinggi 4.0 sampai 6.0 meter Samudra Hindia Selatan Banten hingga Jawa Timur.

"Masyarakat khususnya yang berada di pesisir pantai Lebak Selatan untuk tetap waspada gelombang tinggi. Berdasarkan rilis BMKG itu mencapai 4.0 – 6.0 meter (Very Rough Sea) Samudra Hindia selatan Banten, hingga Jawa Timur," kata Kepala BPBD Lebak, Febby Rizki Pratama saat dihubungi  Pos Kota melalui telepon selulernya, Selasa (11/5/2021).

Potensi cuaca ekstrim sepekan ke depan 10 sampai 17 Mei 2021, menurut Febby patut di waspadai. Sebab, Kabupaten Lebak merupakan daerah rawan bencana baik banjir, dan gelombang tinggi.

"BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada Periode Pancaroba (hujan secara sporadis, lebat dan durasi singkat, disertai petir dan angin kencang, bahkan hujan es), hal ini berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi," terang Febby. 

Berdasarkan BMKG, Hasil analisis dinamika atmosfer-laut, menunjukkan bahwa terdapat aktivitas fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) di wilayah Indonesia yang teramati bersamaan dengan aktifnya fenomena gelombang Ekuatorial lainnya, seperti gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial.

Saat ini juga teramati pola sirkulasi siklonik di wilayah Indonesia, yaitu di Laut Sulu dan Papua Barat yang dapat membentuk pertemuan dan perlambatan kecepatan angin. 

Kondisi atmosfer yang masih labil pada skala lokal juga mampu meningkatkan potensi konvektif kuat yang menyebabkan pembentukan awan hujan menjadi lebih intensif di beberapa wilayah Indonesia.

"Kondisi tersebut dapat menimbulkan potensi hujan sedan dan lebat. Maka patut diwaspadai agar hal yang tidak diinginkan tidak terjadi," harapnya.

Febby juga meminta kepada masyarakat agar tidak melakukan liburan ke pantai di libur lebaran nanti, sesuai imbauan BMKG. Namun demikian, karena objek wisata sudah dibuka untuk lokal maka ia meminta untuk tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

"Tetap utamakan protokol kesehatan, agar penyebaran Virus Corona bisa bersama-sama kita cegah," imbuhnya. (Kontributor Banten/Yusuf Permana)

Berita Terkait
News Update