JAKARTA, POSKOTA, CO.ID - Belakangan ini Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi sorotan, karena melakukan safari politik dengan bertemu pimpinan partai politik (parpol) dan juga organisasi kemasyarakatan (Ormas) Islam.
Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini membuka suara, bahwa safari politik yang dilakukan PKS tersebut adalah sebuah sinyal kepada seluruh rakyat Indonesia, bahwa PKS ingin berkomunikasi dengan siapapun.
"Ini adalah sinyal kepada seluruh rakyat Indonesia bahwa PKS adalah partai yang ingin berkomunikasi dengan siapapun demi kepentingan rakyat bangsa dan negara," terang Jazuli.
Itu disampaikan Jazuli saat acara buka puasa bersama di rumah dinasnya, Kalibata, Jakarta, Minggu (9/5/2021). Acara tersebut dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Jazuli menegaskan PKS ingin memberikan pelajaran bahwa tidak boleh egois dalam menata dan mengelola negara. "Sekarang ini posisi PKS adalah oposisi tapi oposisi dan koalisi adalah siklus lima tahunan, bisa saja sekarang oposisi ke depan PKS menjadi the rulling party," terang Jazuli yang juga ketua DPP PKS.
Namun demikian, lanjut Jazuli, baik oposisi ataupun menjadi pemenang pemilu nantinya, PKS tetap akan membuka komunikasi dengan seluruh kekuatan anak bangsa,
Jazuli juga mengakui dalam safari politik, PKS juga ingin bersilaturahim dengan pimpinan parpol dan juga pimpinan Ormas. "Kita menamakannya silaturahim kebangsaan, dan sekaligus untuk memperkenalkan pengurus PKS baru periode 2020-2025," terang Jazuli.
Anggota Komisi I DPR Dapil Banten ini juga mengakui bahwa dalam pertemuan tersebut kita ingin melakukan dialog persoalan rakyat, dan persoalan bangsa, termasuk persoalan umat.
"Boleh saja kita memiliki sikap yang berbeda dalam politik tapi dalam urusan rakyat dan urusan bangsa tentu menjadi tanggung jawab seluruh stakeholder komponen anak bangsa," terang Jazuli.
Jazuli juga mengungkapkan bahwa langkah PKS bertemu pimpinan parpol merupakan pembelajaran politik, bahwa kita boleh berbeda sikap politik, bukan berarti bermusuhan
"Bangsa ini terlalu besar tidak cukup diemban, atau dipikul oleh kelompok tertentu saja, maka seluruh kelompok harus memiliki bertanggung jawab untuk memajukan bangsa ini," Jazuli menandaskan. (johara)