JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya memastikan bahwa pasokan listrik Jakarta dan sekitarnya aman jelang lebaran Idul Fitri 1442 H. Diprediksi pemakaian listrik akan meningkat sebanyak 2 persen.
Hal itu diungkapkan General Manager PLN Jakarta Raya Dodi Pangaribuan usai memeriksa pasokan listrik di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.
Adapun kenaikan itu, kata Dodi, lantaran saat ini pemerintah mengeluarkan kebijakan pelarangan mudik sehingga aktivitas masyarakat menjadi meningkat di dalam rumah.
"Kalau dari tahun lalu kami proyeksi naik dua persen, biasanya sebenarnya akan turun. Tapi karena mudik dilarang maka beban relatif stabil bahkan naik dari tahun lalu di sekira dua persen," ujar Dodi usai memeriksa pasokan listrik di Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin (10/5/2021).
Untuk Jakarta Raya sendiri, PLN telah menyiagakan sekitar 10.315 Mega Watt (MW) melalui 59 gardu induk 150 kilo Volt (kV) dan 20 KV yang disuplai dari 6 subsistem kelistrikan.
Beban puncak listrik yang pernah dicapai di wilayah yang sama yaitu 4.938 MW pada tahun 2020. Sedangkan realisasi beban puncak saat Hari Raya Idul Fitri 2020 yaitu sebesar 3038 MW pada pukul 21.00 WIB.
Untuk tahun ini, pihaknya menprediksi beban puncak listrik saat Hari Raya Idulfitri 2021 tanggal 13 Mei 2021 yaitu sebesar 3103 MW.
Atas prediksi itu, Dodi memastikan pasokan listrik di Jakarta akan tercukupi meski beban puncak bertambah karena masyarakat Jakarta tidak mudik.
"Jadi kami jamin pasokan akan aman. Sejak H-7 sampai H+7 kami juga lakukan penyiagaan. Jadi di tanggal tersebut tidak ada pemeliharaan sehingga tidak ada pemadaman bergilir," jelasnya.
Siaga Idulfitri 1442 H untuk ketersediaan listrik di Jakarta Raya sudah dilakukan sedari 6 Mei sampai 21 Mei 2021.
Selain itu PLN menyiapkan 2.356 personel, 17 posko, 17 unit gardu bergerak, 6 unit mobil deteksi, 4 unit kabel bergerak, 20 unit power bank, dan 4 unit crane untuk siaga Idulfitri 1442 H.