Ketua Satgas Covid-19 : Pempov Banten Jangan Sampai Lengah Dengan Capaian Baik Menekan Penyebaran Virus Covid-19

Senin 10 Mei 2021, 10:52 WIB
Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo mengapresiasi langkah Pempov Banten.(Luthfi)

Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo mengapresiasi langkah Pempov Banten.(Luthfi)

CILEGON, POSKOTA.CO.ID – Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo mengapresiasi langkah Pempov Banten serta seluruh elemen masyarakat Banten yang mampu menekan penyebaran virus Covid-19.

Capaian baik itu terlihat kasus aktif di Banten hari ini sudah mulai ada penurunan, dan terlihat nyata adalah dari kapasitas penggunaan tempat tidur di seluruh rumah sakit di Banten yang mengalami penurunan sampai 27 Persen. 

"Ini menurut saya angka yang kecil, padahal Banten pada akhir Januari kemarin pernah mencapai 100 persen keterpakaian bad-nya," katanya saat mendampingi Kapolri melakukan kunjungan ke pelabuhan Merak, Minggu (9/5/2021).

Sehingga pada akhir Januari lalu, sebagian pasien dari Banten harus dibawa ke luar Banten, terutama ke RS wisma atlet, Kemayoran.

"Persoalannya kemudian apakah Banten bisa mempertahankan ini, tergantung. Karena akan sangat fluktuatif, bisa naik dengan cepat tapi juga kalau pengendaliannya bagus bisa bertahan lama. Ini harus dijaga betul. Pempov jangan sampai lengah," tegas Doni.

Menurut Doni, palarangan mudik ini adalah keputusan terbaik, karena tidak ada lagi keputusan lain kecuali pelarangan mudik. Itu pun masih ada yang nekat pulang sekitar 7 persen. 

"Dan tugas kami setiap hari mengingatkan agar tidak ada pergerakan orang, karena virus ini dilltulari oleh kita semua. Saling menular sangat berpotensi. Orang tua kita juga sangat rentan," ucapnya.

Bagi masyarakat yang sudah terlanjur mudik, wajib melakukan karantina. Apapun alasannya. Karena bisa jadi yang bersangkutan adalah OTG.

"Dan apabila ini dibiarkan, otomatis satu kampung bisa terkena. Itu sudah terbukti di beberapa tempat sudah banyak kasus dan kita harus belajar dari daerah-daerah lain," ujarnya.

Selanjutnya, Doni juga berpesan agar memberikan kesempatan kepada yang tidak bisa mudik untuk betul-betul melakukan silaturahmi secara virtual dan posko di PPKM mikro ini harus memfasilitasi sehingga masyarakat yang tidak mampu bisa melakukannya.

"Kita harus bersabar lebih lama lagi, karena kita tidak ingin seperti di India. Pada bulan Januari kemarin, kasusnya jauh di bawah angka nasional Indonesia. Kita 176 ribu, India 150 ribu," katanya.

Berita Terkait

News Update