‘Santai’ ALLAH Bersama Kita (Seri-1)

Minggu 09 Mei 2021, 08:00 WIB
Sekretaris Daerah Pemprov DKI Jakarta, Marullah Matali 

Sekretaris Daerah Pemprov DKI Jakarta, Marullah Matali 

Oleh : Sekretaris DKI Marullah Matali 

BANYAK masalah yang perlu kita lalui, justru de ngan sikap santai kita, bukan dengan sikap panik atau berlebihan, yang malah menjadikan konfl ik atau masalah menjadi lebih parah.

Sebagai contoh, beda pendapat masalah jodoh, yang beda pendapat kita
dengan orangtua kita atau konflik dengan pasangan.

Adakalanya perlu dengan debat, tapi terkadang dan sering menyelesaikan masalah dengan diam, dengan merenung, menenangkan diri, bukan dengan kepanikan, emosi yang membara.

Atau dengan teman ada konflik, bisa tidak kita menghindari tawuran, antarkampus, antarsekolah. Terkadang dengan doa bisa menyelesaikan
masalah kita

Ketika Aisyah (istri Rasulullah SAW) cemburu, minta diantar ke rumah Abu Bakar, ayahnya. Aisyah diantar pulang, naik kuda, dengan meletakkan lutut Rasulullah sebagai pijakan Aisyah, walau mungkin beliau juga marah, tapi dapat menahan amarahnya.

Sentuhan tangan Rasulullah itu dapat memberikan pengaruh terhadap pasangan. Sampai dirumah Abu Bakar, “Boleh saya ngomong sama Abu Bakar dulu?” “Boleh, tapi yang benar ya.” Malah Abu Bakar marah pada Aisyah, dan memukulnya (sebagai peringatan dengan tidak menyakitinya).

Malah Rasullah SAW membela Aisyah dan melindunginya dari amarah Abu Bakar, ayah Aisyah. Terkadang dalam kondisi sulit, konflik, susah, perlu ketenangan.

Sebagai contoh, terkadang kalau kita sakit kepala, tidak perlu obat, tapi malah sembuh dengan tidur. Ketika lapar, kadang ketemu teman, hilang laparnya. (*)

Berita Terkait

Tafsir An Nisa 36 (Habis)

Rabu 12 Mei 2021, 08:00 WIB
undefined

News Update