CILEGON, POSKOTA.CO.ID – Masyarakat Banten masih memaksa mudik meskipun pemerintah sudah jauh-jauh hari memberikan himbauan larangan mudik dari tanggal 6-17 Mei 2021.
Tidak hanya sekedar himbauan, sejumlah petugas gabungan dari TNI, Polri, Dishub, Satpol-PP dan Dinkes Kab/Kota juga dikerahkan di beberapa titik penyekatan untuk menghalau masyarakat yang akan melakukan mudik, termasuk di titik-titik jalan tikus.
Namun nyatanya, sampai hari kedua pelarangan mudik ini, Jumat (7/5/2021), para calon pemudik yang 'dipukul' balik oleh petugas mencapai 899 unit kendaraan yang didominasi oleh kendaraan roda empat (R4), dari total kendaraan yang diperiksa sebanyak 3.989 unit.
Kabag Binopsnal Ditlantas Polda Banten Kompol Kamarul Wahyudi saat dikonfirmasi mengatakan, ribuan kendaraan yang diputar balik itu berasal dari 19 titik penyekatan di Banten.
"Kasus yang kami temui rata-rata didominasi dari titik perbatasan antara Tangerang, Serang, Lebak dan juga di Merak. Mereka datang dari berbagai daerah, namun saat kita periksa mereka tidak mempunyai dokumen yang dipersyaratkan makanya kami putar balikan," ujarnya.
Dari jumlah kendaraan yang diperiksa, lanjut Kamarul, tidak semua diputar balik. Ada diantara kendaraan dibolehkan menyeberang dengan alasan kepentingan khusus/tertentu.
"Ada yang kami perbolehkan menyeberang atau melanjutkan perjalanan dengan alasan khusus dengan memenuhi dokumen yang dipersyaratkan dalam Surat Edaran Gugus Tugas Covid-19" paparnya.
Diakui Kamarul, sejauh ini pihaknya belum menemukan modus-modus pemudik gelap yang dengan berbagai cara mencoba mengelabui petugas di lapangan seperti bersembunyi di dalam bak truk dan lain sebaginya.
"Temuannya rata-rata masih normal, mereka ingin mudik tapi tidak memenuhi persyaratan," ucapnya.
Selain itu, tambahnya, pihak kepolisian juga sudah mengantisipasi berbagai modus yang kerap digunakan oleh para calon pemudik, mengingat hal itu memang sering terjadi, apalagi nanti mendekati lebaran.
"Semua petugas yang dilapangan sudah paham dengan modus-modus seperti itu," jelasnya.