ADVERTISEMENT

Pengamat Terorisme: Jual Narkoba Jadi Opsi Teroris Kumpulkan Dana

Jumat, 7 Mei 2021 13:34 WIB

Share
Pengamat teroris Universitas Indonesia, Ridwan Habib. (ist)
Pengamat teroris Universitas Indonesia, Ridwan Habib. (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

 

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Tak hanya meminta sumbangan di sejumlah mini market, salah satu cara kelompok teroris untuk mengumpulkan dana latihan hingga operasi adalah melalui bisnis narkoba.

Hal itu disampaikan oleh Pengamat terorisme dari Universitas Indonesia, Ridwan Habib, di Jakarta, Kamis (6/5/2021).

Ridwan mengatakan hal tersebut disebut dengan narco-terrorism.

Ia mengatakan Taliban menggunakan opium sebagai ladang bisnis.

Uang yang dihasilkan digunakan untuk mendirikan camp pelatihan, hingga membeli senjata dan peledak.

"Ini muncul di Afghanistan, jadi saat itu kelompok Taliban memang menjual opium. Di Afganistan memang mereka lahan ganja dan opium gede banget, jadi mereka menggunakan itu," kata Ridwan.

Di Indonesia sendiri, kata Ridwan, narco-terrorism belum eksis. Sejauh ini sejumlah dugaan narco-terrorism belum terbukti kebenarannya.

Sehingga, ia menilai saat ini kelompok teroris di Indoensia, seperti Jamaah Ansharut Daulah yang terkahir diketahui mengumpulkan dana melaui kotak amal.

"Di Indonesia belum eksis. Dulu pernah diduga akan dilakukan di kelompok JAD di Aceh, tapi tidak terkait antara penjualan ganja di Aceh dengan kelompok teroris di Aceh. Dulu juga ada informasi soal jaringan Freddy Budiman yang sudah dieksekusi mati di Nusakambangan itu membantu Aman Abdurahman ISIS , tapi sampai sekarang bukti otentik atau hukumnya belum ditemukan," tandasnya. (cr01).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT