Senang Mau Nikah Disponsori Eh... Hanya 'Generasi Penerus'

Kamis, 6 Mei 2021 07:30 WIB

Share
Ilustrasi Nah Ini Dia Senang Mau Nikah Disponsori Eh... Hanya 'Generasi Penerus. (ucha)
Ilustrasi Nah Ini Dia Senang Mau Nikah Disponsori Eh... Hanya 'Generasi Penerus. (ucha)

Kan kasihan jika hanya jadi kemenyan itu barang! “Mau nggak kamu saya ambil menantu? Kawin sama Kamiati anaku, ” kata Mbah Mat Anwar di ujung kalimatnya.

Maka Samirun pun menjawab dengan sejuta galau. Mau sih mau, tapi minder untuk menikahi gadis cantik macam Kamiati, karena tak punya modal sama sekali.

Wong buat ngempani perut sehari-hari saja kerepotan, boro-boro mikir ngempani yang di bawah perut. “Mbah Mat Anwar kalau bercanda jangan kelewatanlah. Saya kurang pede jadi suami Kamiati......” kata Samirun kemudian.

Ternyata Mbah Mat Anwar terus membesarkan semangat Samirun. Dia bilang bahwa biaya perkawinan, dari mas kawin, seserahan, semua ditanggung Mat Anwar.

Ibarat sepeda motor, semua surat-surat sampai SIM diurus mertua, Samirun tinggal nangkring dan main klakson tet tot tet tot, tet tooot..... doang!

Karena Mat Anwar terus meyakinkan niatnya jadi sponsor, akhirnya Samirun mau juga menikahi Kamiati.

Modal dia hanya potong rambut Rp 20.000,- lainnya menjadi beban Mat Anwar selaku sponsor. Dan di kursi pelaminan ketika resepsi berlangsung, Kamiati memang begitu cantik dan seksi. “Awas, tunggu tanggal mainnya lho ya....” ancam Samirun dalam hati.

Perkawinan berlangsung dengan lancar, dan malam pertama Samirun – Kamiati berlangsung tanpa kendala, semua lancar jaya!

Cuma setelah tiga bulan berlalu, dia kaget karena kata bidan Puskesmas, tahu-tahu istrinya mengandung 6 bulan. Kok sampai tekor berbulan-bulan, jadi pasti ada yang coba-coba intervensi dalam urusan peranjangan.

Setelah didesak Samirun, barulah Kamiati mengaku bahwa kegadisannya sudah diambil ayah tirinya, ya Mbah Mat Anwar tersebut. Dulu sebelum nikah dengan Samirun ayah tirinya berulang kali menidurinya secara paksa.

Halaman
Editor: Guruh Nara Persada
Contributor: -
Sumber: -
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar