Ojek Pangkalan Pasang Tarif Rp70 hingga Rp90 Ribu untuk Antar Penumpang ke Stasiun Tigaraksa

Kamis 06 Mei 2021, 18:05 WIB
Opang di stasiun Rangkasbitung (foto: yusuf) 

Opang di stasiun Rangkasbitung (foto: yusuf) 

LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Kebijakan penghentian sementara layanan Kereta Rel Listrik (KRL) dan juga Kereta Lokal (KA) Rangkasbitung-Merak sejak 6 hingag 17 Mei 2021 dikeluhkan banyak orang. Khususnya para tukang ojek pangkalan (Opang) yang berada disekitaran Stasiun Rangkasbitung.

Mereka mengeluh karena kebijakan itu telah membuat salah satu mata pencariannya berpotensi menghilang.

Pasalnya, stasiun yang sebelumnya ramai  penumpang yang turun naik dari berbagai daerah, kini justru sepi.

Rohmat, salah satu opang yang biasa mangkal di Stasiun Rangkasbitung mengaku kebijakan penghentian layanan KRL itu membuat stasiun semakin sepi penumpang.

"Biasanya alhamdulillah selalu rame, tapi sekarang mengeluh semua. Karena engga ada penumpang yang turun di stasiun Rangkasbitung ini," aku Rohmat ketika ditemui Pos Kota di Stasiun Rangkasbitung, Kamis (6/5/2021).

Ia mengatakan, karena tidak adanya operasional KRL di Stasiun Rangkasbitung, para tukang ojek itu terpaksa menawarkan jasanya kepada calon penumpang yang tak mengetahui informasi tersebut.

Sehingga selama 12 hari kedepan itu, mereka mengantarkan penumpang dari stasiun Rangkasbitung ke Stasiun Tigaraksa, Tanggerang.

Adapun tarif yang dirinya ambil dari jasa tersebut seharga Rp70 ribu hingga Rp 90 ribu perpenumpangnya.

"Karena masih banyak yang tidak tahu kebijakan itu, maka kita tawari untuk jasa ojek ke Stasiun Tigaraksa. Alhamdulillah sejak jam 4 pagi banyak penumpang," tuturnya.

Ia mengaku bingung karena kebijakan penghentian operasional KRL itu kini dirinya hanya bisa mengais sedikit rezeki untuk dibawa pulang ke rumah.

"Ya mau gimana lagi pak, paling kita hanya bisa menunggu orderan dari langganan. Kalau dia minta jemput, ya kita jemput ke stasiun Tigaraksa," aku Rohmat.

Berita Terkait

News Update