ADVERTISEMENT

Bekas Pembantu Menjadi WIL Wasalam Saat 'Jemput Bola' 

Rabu, 5 Mei 2021 07:30 WIB

Share
Ilustrasi Nah Ini DIA Bekas Pembantu Menjadi WIL Wasalam Saat 'Jemput Bola' . (ucha)
Ilustrasi Nah Ini DIA Bekas Pembantu Menjadi WIL Wasalam Saat 'Jemput Bola' . (ucha)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

PNS memang dilarang poligami, padahal hasrat Warsito, 51, tinggi sekali. Karenanya, dia harus pandai-pandai berstrategi.

Wiwik, 51, WIL yang merupakan bekas pembantu orangtuanya, secara periodik mengunjungi rumah kedua Warsito di Paliyan. Tapi sial, saat “jemput bola” eh meninggal gara-gara mangsuk angin.

Gaji PNS itu hanya cukup untuk hidup sederhana, karenanya mereka dilarang punya WIL. Sebab PNS berani punya WIL akan mengakibatkan pikirannya macem-macem agar dapat uang banyak.

Cara paling gampang, jika punya jabatan ya korupsilah! Jika tak sampai korupsi, tentu dia tak bisa fokus akan pekerjaannya sebagai abdi negara. Sebab pikirannya muter terus bagaimana dia punya WIL tetap aman, sementara istri di rumah tak sampai menyimpan kecurigaan.

Oknum PNS cerdik pandai itu adalah Warsito, warga Paliyan, Kabupaten Gunung Kidul yang dinas sebagai guru Kesenian di SMP Saptosari. Karena punya WIL itu harus juga punya seni, maka cocoklah dia sebagai guru Kesenian.

Lalu bagaimana seninya guru Kesenian punya WIL? Ya dia harus punya dua rumah. Satu rumah pribadi di Sleman yang ditinggali istri dan anak-anaknya, dan satu lagi rumah pribadi di tempat berjauhan, yang secara periodik bisa dijadikan ajang kelonan bersama WIL.

 

WIL guru Warsito bukanlah orang asing dalam keluarganya. Sebab Wiwik ini dulu pernah menjadi pembantu pada orangtuanya. Dalam usia 40 tahunan kala itu, Warsito sudah nginceng Wiwik yang baru saja menjanda, padahal dia sudah punya istri dan anak.

Demi keselamatan keluarha Warsito, pembantu Wiwik langsung dikeluarkan dan pulanglah dia ke kampung asalnya di Paliyan.

Ee, ndilalah kersaning Allah,  tugas mengajar Warsito dipindahkan dari Sleman ke Kecamatan Saptosari. Jelas Saptosari-Sleman jauh sekali, sehingga dia beli rumah di Paliyan yang memang dekat tempatnya mengajar.

Halaman

ADVERTISEMENT

Editor: Guruh Nara Persada
Contributor: -
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT