JAKARTA, POSKOTA. CO.ID – Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menilai seorang ibu memegang peranan penting dalam pemenuhan gizi anak di 1000 hari awal kehidupannya.
"Oleh sebab itu, para ibu dituntut untuk selalu kreatif dalam menyajikan makanan bagi keluarganya yang tidak hanya mengenyangkan tetapi juga mengandung gizi yang cukup," terang Wapres.
Itu disampaikan K.H. Ma'ruf Amin saat membuka Seminar Ketahanan Pangan Nasional untuk Memajukan Kesejahteraan Bangsa dan Amaliyah Ramadan Komisi Perempuan Remaja dan Keluarga (PRK) Majelis Ulama Indonesia, melalui konferensi video dari kediamannya dinas, Jakarta Pusat, Senin (03/05/2021).
"Peran Ibu juga diperlukan untuk menyeimbangkan pola konsumsi keluarganya pada pilihan makanan yang tidak sekedar mengenyangkan tapi juga memenuhi gizi, serta kreatif dalam menyediakan diversifikasi atau penganekaragaman pangan untuk keluarganya," ujar Wapres.
Wapres mencontohkan bahwa pemenuhan pangan tidak hanya dengan konsumsi beras, namun dapat menggunakan komoditas lain seperti sagu, jagung, ubi, ketela, dan sebagainya yang tersedia di berbagai daerah.
"Indonesia merupakan negara tropis dengan kekayaan biodiversitas agraris. Salah satu kekayaan sumber daya alamnya berupa ragam sumber hayati penghasil karbohidrat tinggi," terangnya.
Ia pun membeberkan bahwa saat ini terdapat sekitar 100 jenis pangan sumber karbohidrat, 100 jenis kacang-kacangan, 250 jenis sayuran, dan 450 jenis buah-buahan yang tersebar di tanah air.
Pada kesempatan ini, Wapres kembali menekankan bahwa ketahanan pangan keluarga yang kuat dapat mencegah terjadinya tengkes (stunting) pada anak, yakni kondisi kekurangan gizi kronis yang menyebabkan tubuh anak menjadi lebih pendek dibanding anak lain seusianya.
"Anak-anak yang tengkes akan mempunyai kemampuan kognitif lebih rendah, rentan terhadap penyakit tidak menular, dan ketika dewasa mempunyai produktivitas yang rendah," jelasnya.
Wapres menandaskan dalam jangka panjang, tengkes yang tidak ditangani dengan baik akan merugikan kita sebagai bangsa dan negara. (johara)