Tiga Golongan yang Dinaungi Allah

Selasa 04 Mei 2021, 08:00 WIB
Marullah Matali

Marullah Matali

Oleh : Sekretaris DKI Marullah Matali 

Sabda Nabi Muhammad SAW :  Tsalatsatu nafarin yudhzilluhumullohu tahta dzhilli ‘arsyihi yauma laa dzhilla illa dzhilluh: al mutawadh-dhi-u fil makaarihi wal maasyii ilal masaajidi fidzh-dzhulami wamuth’imul jaa-i’u 

Tiga golongan berada dalam naungan Allah SWT di bawah ‘Arsy-Nya pada hari tidak ada lagi naungan, kecuali naungan-Nya, yaitu orang yang tetap berwudhu meskipun dalam keadaan dingin, orang yang tetap pergi ke masjid meskipun dalam keadaan gelap, dan memberi makan kepada orang yang kelaparan. 

1. Wudhu walau dalam keadaan dingin

Banyak kisah tentang seseorang yang konsisten menjaga wudhu, Bilal, sahabat Rasulullah SAW, salah satunya. Rasulullah bahkan mendengar suara sandal sang muazin tersebut di surga.

"Wahai Bilal, mengapa engkau mendahuluiku masuk surga? Aku tidaklah masuk surga sama sekali, melainkan aku mendengar suara sandalmu di hadapanku. Aku memasuki surga di malam hari dan aku mendengar suara sandalmu di hadapanku," tanya Rasulullah SAW.

Bilal menjawab, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku tidak pernah mengerjakan amalan yang menurutku besar pahalanya, tapi aku tidak wudhu pada waktu malam dan siang, melainkan aku akan menunaikan shalat yang diwajibkan bagiku untuk mengerjakannya." (HR Tirmidzi).

Jadi, selain selalu mengerjakan shalat sunah wudhu dua rakaat, Bilal juga selalu dawam (menjaga) wudhu, yakni setiap batal, dia akan langsung berwudhu kembali. Ternyata kebiasaan Bilal yang selalu menjaga agar dirinya selalu dalam kondisi berwudhulah yang menyebabkannya masuk surga. 

Di Indonesia, kita punya contoh pahlawan yang selalu berusaha menjaga wudhu. Beliau adalah Panglima Besar Jenderal Soedirman. Jenderal yang terkenal tak mudah ditangkap penjajah Belanda itu pernah ditanya, apa resepnya?

Ternyata pahlawan nasional yang sangat religius ini selalu menjaga agar dirinya selalu suci (selalu dalam keadaan berwudhu), shalat di awal waktu, dan berbakti kepada orang tua. Tiga resep inilah yang membuat dirinya bisa bertahan dalam perang gerilya walaupun dalam kondisi sakit parah sehingga harus ditandu. 

2. Pergi ke masjid walau dalam kegelapan 

Berita Terkait

Makna Sabar

Rabu 05 Mei 2021, 08:00 WIB
undefined

Bagaimana Menyikapi Lailatul Qodar (Habis)

Sabtu 08 Mei 2021, 08:00 WIB
undefined

‘Santai’ ALLAH Bersama Kita (Seri-1)

Minggu 09 Mei 2021, 08:00 WIB
undefined

'Santai' Allah Bersama Kita (Habis)

Senin 10 Mei 2021, 08:00 WIB
undefined
News Update