Jelang Lebaran, Penjualan Parsel Mulai Menggeliat

Senin 03 Mei 2021, 07:46 WIB
Kios pedagang parsel di Jalan Pegangsaan, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat. (foto: poskota/cr05)

Kios pedagang parsel di Jalan Pegangsaan, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat. (foto: poskota/cr05)

DUA kali Ramadan, para pedagang parsel di Cikini, Menteng, Jakarta Pusat merasakan dampak pandemi Covid-19. Namun, tahun ini, penjualannya dirasakan lebih membaik dibanding sebelumnya.

“Ya kalau di bilang mah lumayan tahun ini dibandingkan tahun lalu itu lebih sepi,” kata Ipoh (58,) pedagang parsel saat ditemui, Jumat (30/4/2021).

Menurut Ipoh, penjualan parsel sebetulnya sudah ada langganan setiap tahunnya. Hal ini yang menjadi andalan para pedagang sehingga masih bisa mendapatkan pemasukan. Umumnya pelanggannya dari perusahaan.

“Kalau kondisi kayaknya gini paling ngandelin langganan. Kalau yang perorangan gitu memang agak berkurang tapi setidaknya tahun ini masih lumayan,” katanya.

Sementara Junaidi (40,) pedagang lainnya, mengatakan meski penjualan parsel mulai stabil. Harganya juga tetap sama dengan tahun-tahun sebelumnya, tidak ada kenaikan harga.

“Harga sih sama gak naik. Kalau naik percuma juga kan orang lagi sepi yang ada ya ngak laku. Cuma sekarang udah lumayanlah dari pada dulu,” ujarnya.

Harga parcel bervariasi tergantung dari isinya. Mulai dari Rp150 ribu hingga Rp2,5 juta. Parsel Rp150 ribu ukuran kecil berisi biskuit dan minuman kaleng. Sedang yang Rp2,5 juta berisikan berbagai jenis makanan dan minuman.

Sedangkan parsel yang berisi kaligrafi, dibandrol dengan harga Rp350 ribu sampai Rp3 juta. “Bervariasi kalau paling murah dari Rp150 ribu. Nah yang paling mahal itu parsel pecah belah, itu bisa sampai Rp3 jutaan yang isinya gelas dan macem-macem barang pecah belah,” ucapnya. (cr05/ta)

Berita Terkait

Parsel Sembako, Juga Boleh

Selasa 26 Apr 2022, 07:30 WIB
undefined
News Update