ADVERTISEMENT

Hendak Nikah usai Lebaran Malah Kepergok DP Duluan

Senin, 3 Mei 2021 07:30 WIB

Share
Karikatur Nah Ini Dia: Hendak Nikah Usai Lebaran Malah Kepergok DP Duluan. (kartunis: poskota/ucha)
Karikatur Nah Ini Dia: Hendak Nikah Usai Lebaran Malah Kepergok DP Duluan. (kartunis: poskota/ucha)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JADWAL nikah Jumalin (29) melawan janda Atikah (27) tinggal sebulan. Pokoknya setelah Lebaran
“mbelah duren” dah! Tapi rupanya Jumalin lupa bahwa hidup di Provinsi Aceh. Tak sabar tunggu jadwal, coba-coba “DP” duluan di losmen bersama kekasih. Tiba-tiba digerebek warga. Jika urusan sampai ke Satpol PP, tahu sendirilah!

Menikah itu jangan disamakan dengan beli ruman BTN, bisa bayar DP-nya dulu. Bahkan jika di Jakarta ditalangi oleh Gubernurnya. Karenanya, jika belum sah selaku suami istri yang diperkuat sertipikat dari KUA, belum boleh bercampur menjalankan “sunah rosul”. Tapi di jaman milenial sekarang ini, banyak yang nyolong-nyolong memberi DP alias ngebon dulu. Konsekuensinya, di malam pertama nanti sudah nggak seru lagi, karena ibaratnya film sudah tau jalan ceritanya.

Jumalin warga Simpang Kanan Kabupaten Aceh Singkil, sudah dijadwalkan menikah dengan Atikah janda beranak dua, nanti setelah Lebaran. Asyik kan? Habis mbelah ketupat sayur Lebaran, nantinya bakal “mbelah duren”. Meskipun duren itu bukan lagi duren jatohan, tapi duren yang sudah dimakan codot, karena status kekasih Jumalin ini memang janda sudah beranak dua.

Namanya calon pengantin, tentu keduanya sudah biasa jalan bareng. Setidaknya Jumalin sering apel ke rumah doinya di bilangan Gunung Meriah. Tapi harus ingat, Gunung Meriah itu masih bagian dari Provinsi Aceh, sehingga hukum yang berlaku di wilayah Gunung Meriah juga harus tunduk pada Provinsi Aceh. Artinya, barang siapa berbuat mesum, akan memperoleh perlakuan sama, dicambuk 100 kali.

Rupanya Jumalin dan Atikah lupa akan ketentuan hukum tersebut. Ketika Jumalin mengajak jalan-jalan dan kemudian menginap di losmen bilangan Ketapang Indah, Kecamatan Singkil Utara, Atikah mau saja. Padahal tujuan Jumalin memang bukan sekedar istirahat, tapi ada target lain. Apa lagi keduanya pesan satu kamar dan satu ranjang untuk berdua.

Maka bisa ditebak ke mana cerita selanjutnya. Baru saja tidur-tiduran Atikah langsung disergap, hip! Janda muda itu juga tak mampu menolak, karena sudah beberapa waktu lamanya absen. Tapi keasyik-masyukan keduanya tak berlangsung lama, karena ada warga sekitar losmen yang mengetahui. Mereka lapor bagian keamanan dan pasangan Jumalin- Atikah itu kemudian diserahkan ke Satpol PP alias Wilayatul Hisbah.

Meski keduanya calon suami istri, tapi karena sudah berani melanggar hukum perzinaan, tetap nantinya bakal kena hukuman cambuk. Berapa jumlahnya, 100 atau di bawahnya, majelis hakim yang menentukan. Yang penting kedua calon pengantin itu harus siap menjalankan eksekusi.

Kalau pantat bisa didempul Isamu, boleh juga tuh. (gts)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT