Akibat Pandemi Covid-19, Omset Pedagang Parsel di Cikini Terus Melorot 

Minggu 02 Mei 2021, 04:02 WIB
 Kios pedagang parsel di Jalan Pegangsaan, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat. (cr05)

 Kios pedagang parsel di Jalan Pegangsaan, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat. (cr05)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID  - Dua kali sudah pedagang parcel Cikini merasakan dampak pandemi Covid-19 saat menjelang lebaran. Kini para pedagang mengaku mulai ada kenaikan daya beli masyarakat.

Para pedagang musim parcel Cikini yang berada di Jalan Pegangsaan, Menteng Jakarta Pusat ini memang kerap kali menjajakan parcel jelang lebaran maupun natal. Dua hari raya itu di manfaatkan mereka untuk mencari pundi rupiah.

Meski dihantam pandemi Covid-19, para pedagang parcel Cikini tetap bangkit dan berjualan. Meskipun penghasilan mereka kini lebih baik dibandingkan pandemi Covid-19 pertama kali melanda Indonesia.

"Ya kalo di bilang mah lumayan tahun ini dibandingkan tahun lalu itu lebih sepi," kata Ipoh (58) salah satu pedagang ditemui, Jumat (30/4/2021).

Dikatakan Ipoh, penjualan parcel sebetulnya sudah ada langganan setiap tahunnya, biasanya jika kondisi sepi seperti ini, para pedagang mengandalkan langganan mereka yang biasa membeli parcel, pada umumnya mereka dari perusahaan.

"Kalo kondisi kayaknya gini paling ngadelin langganan. Kalo yang perorangan gitu memang agak turun, tapi setidaknya tahun ini masih lumayan," katanya.

Sementara itu pedagang lainnya yakni Junaidi  (40) mengatakan meski penjualan parcel cikini mulai stabil, namun harga yang dijual tetap sama dengan tahun-tahun sebelumnya, tidak ada kenaikan harga.

"Harga sih sama gak naik. Kalo naik percuma juga kan orang lagi sepi yang ada ya ngak laku. Cuma sekarang udah lumayan lah dari pada dulu," ujarnya.

Menurut Junaidi harga parcel di Cikini relatif, tergantung isi dari parcel tersebut. Rata-rata harga yang dijual mulai Rp. 150 ribu parcel ukuran kecil yang berisi Biskuit, minuman kaleng.

Untuk parcel yang paling mahal dijual hingga Rp. 2,5 juta yang berisikan berbagai jenis makanan dan minuman bahkan parcel tersebut di bungkus cukup tinggi. Sedangkan parcel yang berisi kaligrafi, dibandrol dengan harga Rp. 350 ribu sampai Rp. 3 juta.

"Bervariasi kalo paling murah dari Rp. 150 ribu sampai jutaan. Nah yang paling mahal itu parcel bedah belah, itu bisa sampai Rp. 3 jutaan yang isinya gelas dan macem-macem barang bedah belah," ucapnya. (cr05)

Berita Terkait

Parsel Sembako, Juga Boleh

Selasa 26 Apr 2022, 07:30 WIB
undefined

News Update