Tekan Penyebaran Covid-19, Jaktim Gencar Sosialisasi Larangan Mudik

Sabtu 01 Mei 2021, 00:17 WIB
Pihak kepolisian saat mengumumkan ratusan angkutan travel gelap melanggar aturan larangan mudik. (foto: adji/ilustrasi)

Pihak kepolisian saat mengumumkan ratusan angkutan travel gelap melanggar aturan larangan mudik. (foto: adji/ilustrasi)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur akan terus menggencarkan larangan mudik untuk warganya. Jajaran di tingkat kecamatan dan kelurahan diminta untuk terus menyosialisasikan larangan mudik kepada warganya demi mencegah penyebaran Covid-19. 

Wali Kota Jakarta Timur, Muhammad Anwar mengatakan, pihaknya sudah memerintahkan seluruh jajarannya di tingkat kecamatan dan kelurahan untuk melarang warga mudik. Mereka juga sudah membuat surat imbauan ke warganya agar tidak mudik saat Idulfitri nanti.

"Sosialisasi ini juga disampaikan ke pengurus RT/RW yang ada agar bisa langsung diterima oleh warga,” katanya, Jumat (30/4/2021).

Menurut Anwar, pihaknya juga akan meminimalisir keluar masuk kendaraan dan orang di daerah perbatasan melalui chek point yang ada. Terlebih Jakarta Timur merupakan wilayah perbatasan dengan beberapa daerah lain dan juga merupakan lokasi perlintasan.

"Dengan tidak mudik, hal itu mencegah munculnya klaster baru dalam penyebaran Covid-19. Karena di Jakarta Timur sendiri angka itu sudah menurun," ujarnya.

Menurutnya, sejak Maret tahun 2020 lalu angka Covid-19 di Jakarta Timur sekitar 87 ribu kasus. Dari jumlah ini yang sudah sembuh kurang lebih ada 83 ribu orang, meninggal dunia ada 1.070 dan sisanya dalam proses isolasi mandiri.

"Selain itu zona merah juga sudah tidak ditemukan lagi di Jakarta Timur. Karena itu kami mengajak seluruh warga untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dan tidak mudik saat Lebaran Idulfitri 1442 Hijriah nanti," ungkapnya.

Lurah Jatinegara, Slamet Sihabudin menambahkan, pihaknya sudah melakukan sosialisasi larangan mudik kepada warganya dalam setiap kesempatan. Seperti saat salat tarawih, saat buka puasa bersama di musala dan masjid maupun dalam kesempatan lainnya.

"Kami juga sudah menginstruksikan para pengurus RT, RW, kader TP PKK, dasawisma dan LMK agar bersama-sama membantu meneruskan sosialisasi larangan mudik ini," tuturnya.

Sihabudin menambahkan, untuk di wilayahnya sendiri saat ini memang paling banyak terdapat kontrakan adalah di kawasan Jalan KRT Radjiman. Yakni mulai dari wilayah Pulo Jahe, Pengarengan yang ada di RW 12, 05, 06 dan 14, sehingga sosialisasi akan terus digencarkan.

"Kawasan ini banyak terdapat kontrakan yang dihuni para pekerja pabrik dan pedagang asongan. Mereka setiap tahun selalu mudik ke kampung halamannya saat hari-hari besar keagamaan. Lokasi itu yang terus kami sasar," pungkasnya. (ifand)

Berita Terkait
News Update