PURWAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sudah hampir setengah abad, Ciming melayani penikmat es di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Ciming pun menjadi besar dan terkenal seantero Purwakarta. Orang-orang sukses asal Kota Simping ini tentunya tak lupa melipir ke Es Ciming yang berlokasi di Jalan Sudirman No 113 bila pulang ke Purwakarta. Sebut saja Eks Ketua DPR RI Ade Komarudin dan banyak pesohor Purwakarta lainya.
Bagaimana bisa, es ciming begitu melekat di hati masyarakat Purwakarta. "Pastinya dong karena satu satunya es legendaris di Purwakarta. Papih merintis usaha ini sejak 1970," ungkap Lian (50) anak Ko Ciming, kepada Poskota.co.id, Jumat (30/4/2021).
Es Ciming juga menurut Lian diambil dari nama papihnya Ciming. Usaha es diakuinya menjadi warisan turun temurun leluhurnya dari garis kakek. "Sebelum es campur ciming, outlet ini menjual es lilin," tambah dia.

Es Ciming, salah satu menu buka puasa favoritnya warga Purwakarta. (foto: poskota/dadan sukmana)
Apa sih yang menjadi unggulan Es Ciming ini? Lian menjelaskan, es ciming memiliki ciri khas yang tidak dimiliki pedagang es pada umumnya. "Ciri khasnya di sirup. Kita membikin sendiri sirupnya," jelasnya.
Es sejenis campur ini disajikan kedalam mangkuk plastik ukuran kecil. Selain sirup, aneka topping disajikan ke dalam es ini seperti kacang hijau, kelapa, cendol, roti, cingcau lalu diguyur es serut ditaburi susu. "Kian lezat bila ditambah tape ketan hitam," ujar dia.
Diakuinya, meski sempat terdampak Pandemi Covid 19,usahanya kembali merangkak normal. "Sempat turun hampir setengahnya penghasilan," timpal Yaya Surya "si bungsu" ko ciming.
Lian dibantu Yaya Surya menjalankan usahanya karena sang ayah sudah udzur berusia 81 tahun. "Kita ini generasi kedua meneruskan usaha papih," ucap Lian.
Lian menyebutkan usahanya kecipratan berkah Ramadan untuk dipakai menu berbuka puasa. "Sejak pukul 14.00 wib selama Ramadan saya ngebungkusin es ciming untuk buka puasa," ungkapnya seraya menambahkan selama Ramadan produksi meningkat. "Sehari bisa 250 mangkuk keluar. Permangkuk es ciming dijual Rp 14.000," jelasnya.
Saking melegendanya Es Ciming, pemilik masih mempertahankan bangunan tua yang sudah lapuk. "Sengaja kita tidak memugar bangunan tua ini. Ini juga menjadi kekhasan es ciming," tambah Yaya.
Ada sejarah masa lalu dan kenangan bila nge-es di Ciming. "Tempo dulu itu banyak anak usia SMA nongkrong bawa pacarnya makan es di sini. Di lorong ciming jugalah banyak yang cinlok bahkan berakhir ke pelaminan," pungkas Yaya. (dadan)