PENAMBAHAN kasus positif Covid-19 di Jawa Barat dalam dua hari terakhir cukup signifikan.
Data Satgas Penanganan Covid-19 menyebutkan pada Senin ( 26/4/2021) penambahan kasus positif tertinggi terjadi di Jawa Barat ( Jabar) sebanyak hampir 1.941 orang. Pada hari berikutnya, Selasa (27/4/2021) kasus positif bertambah 1.164 orang.
Angka ini tergolong tinggi mengingat pertambahan kasus secara nasional pada hari yang sama tidak terjadi lonjakan, malah cenderung menurun.
Sebut saja pada Senin, angka penambahan kasus positif secara nasional 5.944, sebanyak 1.941 atau sepertiganya disumbang oleh Jabar. Sementara urutan kedua ditempati DKI Jakarta dengan 749 kasus.
Pada esok harinya, Selasa, penambahan kasus nasional 4.656, sebanyak 1.164 atau seperempatnya disumbang Jabar. DKI Jakarta jauh menurun, 393 kasus.
Menengok data Satgas, tren kenaikan kasus di Jawa Barat terlihat sejak Minggu (25/4/2021). Dari total kasus nasional sebanyak 4.402, DKI Jakarta mencatat 896, sedangkan Jawa Barat kasus positif 683 orang.
Kita berharap kenaikan kasus tidak terjadi lagi, termasuk di Jawa Barat dan daerah lainnya. Tetapi di sisi lain yang Jawa Barat patut waspada adalah terdapat warga yang terpapar virus mutasi dari India.
Seperti dikatakan Menkes, Budi Gunadi, virus mutasi baru yang menyebabkan India meledak, diketahui sudah masuk Indonesia. Ada 10 orang yang terkena virus tersebut.
Dari jumlah itu, 6 orang masuk dari luar negeri ( imported case), sedangkan 4 orang lainnnya adalah transmisi lokal yang ada di Sumatera, Jawa Barat dan Kalimantan Tengah.
Dengan adanya mutasi virus baru dari India ini, tentu menjadi perhatian semua pihak. Tak hanya pemerintah pusat, satgas Covid, juga masing – masing kepala daerah yang warganya terkena virus India itu.
Tracing sudah semestinya sesegera mungkin untuk menyekat terjadinya penyebaran, utamanya terhadap mereka yang telah berinteraksi langsung dengan pasien.