Jangan Sampai Tebar Virus ke Kampung

Rabu 28 Apr 2021, 06:30 WIB
Ilustrasi Sental Sentil Jangan Sampai Tebar Virus ke Kampung. (ucha)

Ilustrasi Sental Sentil Jangan Sampai Tebar Virus ke Kampung. (ucha)

Lazimnya orang mudik lebaran penuh dengan keceriaan, hati senang dan tak lupa membagikan uang kepada sanak saudaranya di kampung halaman. Itu biasanya, dalam situasi normal.

Dalam situasi pandemi sekarang ini, boleh jadi, mudik selain membawa fulus ( uang) juga mengantarkan virus. Kekhawatiran ini cukup beralasan mengingat perantara penyebaran virus corona adalah manusia.

Penyebaran virus mengikuti pergerakan manusia dari satu tempat ke tempat lainnya. Lebih berbahaya OTG ( Orang Tanpa Gejala), terlihat sehat tetapi menyimpan potensi menularkan virus kepada orang lian.

Kekhawatiran inilah yang harus diwaspadai bersama, karena mudik lebaran adalah pergerakan manusia yang luar biasa. Tak hanya jumlahnya, juga waktunya cenderung bersamaan yang dapat menimbulkan kerumunan di mana – mana, jalur yang dilintasi para pemudik sebagai transit hingga tempat tujuan.

Pemerintah beserta jajarannya menyiapkan aturannya untuk membatasi mobilitas penduduk, mengurangi pergerakan para pemudik. Mencegah penularan virus kian masif seiring dengan mobilitas mudik lebaran.

Aparat menjalankan aturan, sementara kita sebagai masyarakat wajib menaati aturan yang ditetapkan. Kita tahu, aturan dibuat untuk ditaati, bukan dilanggar.

Melanggar aturan larangan mudik berisiko terkena sanksi putar balik. Repot kan, sudah jauh – jauh, berjalan puluhan kilometer, disuruh balik ke rumah. Ngga boleh mudik.

Yang lebih repot lagi, dan ini yang sangat berisiko.Jika, pulang kampung bermaksud membagi- bagikan duit, tetapi yang terjadi ikut menebarkan penyakit.

Kondisi seperti  ini jangan sampai terjadi. Itu pula yang diwanti – wanti
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Letjen TNI Dr (HC) Doni Monardo. Menurut Doni, ada larangan mudik, karena jangan sampai pemudik menjadi pembawa virus mematikan ke kampung halaman.

Memutuskan tidak mudik bertujuan untuk menghargai sesama, terlebih orangtua kita, sanak saudara yang sudah lanjut usia seperti kakek, nenek kita karena lebih sensitif, lebih rawan tertular.

Tentu kita tidak sampai hati, jika mereka di hari – hari yang sedang berbahagia masih menikmati lebaran, pada akhirnya tertular virus. Lebih trenyuh, pembawa virus mematikan itu adalah diri kita.

Berita Terkait

Jawa Barat Patut Waspada

Kamis 29 Apr 2021, 06:30 WIB
undefined

Kebal Bukan Berati Tidak Mempan Loh

Jumat 30 Apr 2021, 06:30 WIB
undefined
News Update