Oleh : Sekretaris Daerah DKI Marullah Matali
Puasa Ramadan mulai diwajibkan kepada umat Islam pada hari Senin, 2 Sya’ban tahun ke-2 Hijriyah.
Lalu yang menjadi pertanyaan adalah mengapa bulan Ramadan yang dijadikan bulan wajib puasa bagi umat Islam?
Mengapa bukan bulan lainnnya seperti Muharram, Rajab, atau Sya’ban misalnya?
Setidaknya ada beberapa alasan atau sebab mengapa puasa wajib umat Islam ada di bulan Ramadan.
Pertama, bulan diturukannya Al-Qur’an (nuzulul Qur’an). Para ulama berpendapat bahwa Al-Qur’an -kitab suci umat Islam- diturunkan Allah pada tanggal 17 Ramadan.
Hal ini sesuai dengan QS. Al-Baqarah 183-185, di mana orang beriman diwajibkan berpuasa pada hari-hari yang ditentukan atau Ramadhan. Selain Al-Qur’an, kitab-kitab agama samawi lainnya seperti Taurat, Zabur, dan Injil juga diturunkan pada bulan Ramadan.
Kedua, malam kemuliaan (lailatul qadar). Pada bulan Ramadan pula Allah menurunkan lailatul qadar, satu malam dimana beribadah satu kali pada malam itu lebih baik dari beribadah seribu bulan. Al-Qadr adalah surat Al-Qur’an yang menjelaskan cukup gamblang mengenai malam seribu bulan ini.
Ketiga, umat Islam memenangkan perang Badar. Merujuk buku Perang Muhammad: Kisah Perjuangan dan Pertempuran Rasulullah, pada malam Jumat 17 Ramadhan 2 Hijriyah Nabi Muhammad menyiapkan tentaranya untuk pertempuran Badar esok harinya. Saat itu, jumlah pasukan Muslim hanya sekitar 300 orang, sementara pasukan musuh mencapai seribu orang dengan peralatan lengkap.
Keempat, pembebasan kota Makkah (fathu Makkah). Fathu Makkah terjadi pada 10 Ramadhan abad ke-8 Hijriyah. Peristiwa ini menjadi salah satu momen paling bersejarah dalam peradaban Islam, di mana 15.000 pasukan umat Islam dari Madinah menaklukkan Makkah tanpa peperangan dan pertumpahan darah.
Kelima, Induk bulan. Ramadan adalah induk atau kepala dari bulan-bulan lainnya. Hal ini sesuai dengan hadist Nabi Muhammad:
Telah tiba bulan Ramadan sebagai induk bulan-bulan lainnya (sayyidus syuhur). Ramadhan merupakan bulan yang istimewa dan terhormat.