Cerita Santri Mualaf di Yayasan An-Naba Center, Aminah: Kabur dari Rumah Hingga Berdamai dengan Keluarga  

Selasa 27 Apr 2021, 03:11 WIB
Aminah, santri mualaf yang kini jadi pebimbing  Yayasan An-Naba Center tempat berkumpulnya para santri mualaf di wilayah Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan. (Ridsha Vimanda)

Aminah, santri mualaf yang kini jadi pebimbing  Yayasan An-Naba Center tempat berkumpulnya para santri mualaf di wilayah Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan. (Ridsha Vimanda)

"Senang berada di sini. Sekarang itu setiap ada masalah, dengan mengambil wudhu dan salat hati menjadi tenang dari masalah itu, meskipun masalahnya belum selesai," lirihnya.

Dia menambahkan, masalah yang sampai saat ini muncul adalah sering mendapat cibiran dari rekan-rekannya terdahulu. 

Kisah berbeda diceritakan Khadijah. Gadis 17 tahun itu berhijrah menjadi Islam setelah mendapat hidayah dari membaca terjemahan surat Al-Baqarah. 

"Saya merasa mendapat kebenaran yang selama ini saya cari. Awalnya orang tua dulu masuk Islam, saya masuk Islamnya belakangan pada tahun 2020 kemarin," sebutnya. 

Khadijah mengaku, ujian terberat saat masuk Islam yaitu saat ia bertanya kepada seorang pendeta. Sebab keyakinannya tentang Islam sempat luntur. "Saya salah karena nanya tentang Islam ke pendeta jadi yang dijawab makin enggak suka sama Islam," tuturnya.

Akhirnya, Khadijah menyebut, mulai belajar tentang cara salat dan melakukannya di rumah. Hingga kedua orang tuanya yang sudah lebih dulu masuk Islam melihat aktivitas itu.

"Saya masih ingat masuk Islam itu hari Jumat November 2019 di An-Naba dan dikasih nama Khadijah. Seminggu setelah itu, akhirnya ditawari masuk pondok di sini yang mau nerima saya," tandasnya.

Berita Terkait

News Update